GridOto.com - Menanggapi tarif impor yang sedang ramai, Menteri Perdagangan Amerika Serikat beri waktu kepada perusahaan untuk berkomentar.
Batas waktu mengomentari hal tersebut berakhir pada hari Jumat (29/6/2018).
Pernyataan mereka datang sebagai tanggapan sebagai permintaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada Departemen Perdagangan.
Ini dilakukan sebagai investigasi dan menentukan apakah impor kendaraan merupakan ancaman bagi keamanan nasional.
(BACA JUGA: Seken Keren: Perhatikan Bagian Ini, Sebelum Bawa Pulang Mitsubishi Grandis Incaran)
Salah satu tanggapan mengenai keprihatinan tertulis adalah dari Toyota.
Mereka mengatakan kalau 130.000 orang Amerika menyatakan impor bukan ancaman keamanan nasional.
Selain itu Mazda juga mengomentari hal tersebut tapi terkesan lebih lembut.
Mazda menyatakan dukungan mereka untuk 32.000 orang Amerika yang mencari nafkah bekerja untuk Mazda dan dealer-dealer.
(BACA JUGA: Blue Bird Enggak Minat Lagi Pakai Sedan untuk Taksi, Ini Alasannya)
Pihak Mazda menuturkan bahwa seandainya tarif 25 persen atas impor mobil dan suku cadang kendaraan jadi dikenakan, maka itu akan menjadi beban pajak konsumen Amerika.
"Ini akan secara signifikan meningkatkan biaya setiap kendaraan baru yang dijual di Amerika, terlepas dari mana itu diproduksi,” kata Mazda dari Autoevolution, Jumat (29/6/2018).
"Ketika Mazda mulai pembangunan pabrik di Huntsville, Alabama, kami mendesak Departemen Perdagangan untuk menolak premis yang menyebut, impor otomotif merupakan ancaman bagi keamanan nasional,” ujar Mazda.
Bukan hanya perusahaan otomotif seperti Toyota dan Mazda yang bermasalah dengan tarif ini.
Sebelum itu awal mula masalah ini dimulai dari keputusan Harley-Davidson memindahkan produksi model Eropa dari AS ke fasilitas Internasional untuk hindari kenaikan tarif.
Nah, kira-kira siapa lagi prusahaan yang berkomentar mengenai tarif ini ya sob?
A post shared by GridOto (@gridoto) on
Artikel serupa telah tayang di Kompas.com dengan judul "Toyota dan Mazda Sindir Donald Trump"