GridOto.com - Motor lansiran BMW Motorrad dengan seri R memang punya sejarah yang sangat panjang.
Mulai dari tahun 1920-an yaitu BMW R32 hingga saat ini yang kita kenal seperti seri BMW R1200 maupun BMW R NineT.
Walaupun punya kesamaan nama seri, namun sering perkembangannya sudah pasti punya beragam model.
Namun yang unik adalah ketika ada motor BMW dengan tahun lansiran lebih muda namun dibuat seperti pendahulunya.
Seperti yang satu ini, dilansir dari Bikebrewers.com, motor ini berbasis BMW R60/7 lansiran tahun 1979.
(Baca juga: Terinspirasi Bentley Tahun 1930-an, BMW R1200R Jadi Makin Sangar)
Bentuk aslinya pun seperti motor cruiser Eropa pada umumnya yang dirilis pada era 1970 dan 1980-an.
Namun yang satu ini justru dimodifikasi dengan mengambil bentuk motor-motor buatan BMW di dekade 1950-an.
Terlihat mulai dari bentuk jok yang bergaya single jok dengan dudukan rangka tepat di pangkal tangki.
Kemudian konfigurasi pemasangan shock belakang yang dibuat miring dengan titik mounting berada di bawah jok.
(Baca juga: BMW R1100 GS ‘Ultramoto’, Penampilan Baru Bergaya Lama)
Yang unik dari motor ini justru adalah penggunaan rangka serta tangki yang masih memakai bawaan BMW R60/ tahun 1979 tersebut.
Ternyata masih bisa dibuat lebih klasik ya motor BMW tahun 1970-an ini
Yang sangat terasa aura klasiknya juga ada di bagian kokpit depan, diisi dengan sebuah setang baplang ditemani handgrips karet semi transparan.
Kemudian ditemani lampu bulat berukuran besar yang juga ditanami sebuah indikator mini.
Kerasa banget deh gaya motor BMW ala pertengahan abad ke-20…
(Baca juga: Pakai Pelek Monoblock, Triumph Jadul Sukses Tampil Lebih Estetis)
Tampilannya pun dibuat minimalis dengan melepas berbagai bodi plastik dan komponen berciri modern.
Kini karburatornya cuma ditemani velocity stack, bahkan kanlpot juga ikut berpenampilan sederhana saja.
Sedangkan untuk kaki-kaki masih standar bawaan pabrik dengan dibalut karet ban yang dilengkapi white wall sebagai ciri khas klasik.
Ini sih lebih cakep di ajak nongkrong, tapi kalau diajak touring kayaknya perlu pikir-pikir lagi ya bro… Hehehe.