GridOto.com - Rusia yang merupakan negara tuan rumah Piala Dunia 2018 memang memiliki keunikan tersendiri.
Salah satu keunikan Rusia yakni wujud armada taksi yang menggunakan kendaraan militer, panser.
Pasti sobat GridOto.com kaget kan mendengarnya?
Taksi itu menggunakan kendaraan Armoured Personnel Carrier (APC).
(BACA JUGA : Jadwal MotoGP Belanda, Sirkuit Tempat Valentino Rossi Terakhir Menang)
Sebenarnya, APC merupakan salah satu kendaraan tempur lapis baja terbaik seperti tank perang (Main Battle Tank), panser dan tank altileri.
Tapi enggak usah takut, alat artileri persenjataan berat perang ini sudah dimodifikasi dan senjata mesin serbu sudah dinonaktifkan kok.
Taksi ini juga di desain ulang dengan cat warna merah.
Taksi ini menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di sekitar jalanan St. Petersburg beberapa waktu silam.
(BACA JUGA : Gak Perlu Kunci Lagi, Buka-tutup dan Hidupkan Mobil Nantinya Hanya Butuh Smartphone)
Taksi tempur ini bertipe BRMD-2 Combat Command dan Reconnaissance Vehicle yang dibuat oleh Uni Soviet pada tahun 1963 hingga akhir produksi 1989.
APC ini mempunyai senjata auto massal Kalashnikov dan senjata mesin berat Vladimirov.
Kelebihan dari kendaraan perang Uni Soviet ini adalah mampu menempuh dan melintasi medan berat dan juga mampu melewati lintas jalan air sungai.
Kalian bisa mencoba sensasi unik berjalan-jalan dengan menaiki taksi ini di St. Petersburg.
(BACA JUGA : Siram Bodi Pakai Cat Xyralic dengan Warna Bawaan, Enggak Perlu Ganti STNK Kok)
Untuk bisa menjajal taksi ini, kalian harus bayar nih.
Harganya sebesar 5 ribu rubel atau Rp 1,6 juta untuk sekali naik.
Awalnya kendaraan ini sempat tidak diizinkan untuk dijadikan taksi oleh pemerintah Rusia.
Namun, setelah kampanye permohonan lisensi panjang akhirnya pemerintah Rusia mengizinkannya.
Tapi ada syaratnya nih bro, kendaraan ini harus dimodifikasi agar disesuaikan seperti trasportasi umum.
Enggak cuma itu, pemerintah Rusia juga melarang taksi mobil tempur lapis baja ini untuk melintasi jalan-jalan khusus di St. Petersburg karena ukuran dan beratnya terlalu besar.
Bagaimana jika dijajal di jalana Indonesia yak?