GridOto.com - Bicara perjalanan mudik, pastinya diintai insiden tidak diharapkan berupa risiko kecelakaan.
Lalu, mana yang paling berisiko celaka, saat berangkat atau balik?
Sony Susmana, Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan
berkendara saat mudik dan balik memiliki resiko kecelakaan besar.
"Lebih bahaya arus mudik, tapi arus balik memang enggak kalah bahaya," kata Sony Susmana kepada GridOto.com di Jakarta, Rabu (20/6/2018).
(BACA JUGA: Roda Mobil Hilang Dicuri, Pelakunya Ditemukan Lagi Dikerubutin Warga)
"Semuanya memiliki bahaya yang berbeda. Pasalnya pada arus mudik melibatkan emosi kegembiraan, sementara pada arus balik melibatkan emosi agresif. Terlalu gembira resikonya lengah dan gak fokus. Terlalu agresif resikonya slip atau terbalik," paparnya.
"Kedua resiko kecelakaan saat mudik atau balik sama-sama berujung gak enak," tambahnya.
Sony menyatakan, saat berada di kampung halaman, biasanya para pemudik letih, setelah melakukan perjalanan ke beberapa tempat untuk bersilahturahmi.
"Faktor lelah yang berlebihan dan kurang adanya waktu jeda istirahat serta time management yang buruk, membuat pengemudi mengambil langkah ngebut (kurang rem) Jadilah yang bersangkutan pengemudi agresive," bebernya.
(BACA JUGA: Gimana Nih, Valentino Rossi Nyontek Desain Tangki Jorge Lorenzo pada Tes MotoGP di Barcelona)
Bahkan lanjut dia, ketika harus mengambil langkah antisipasi saat mobil tidak terkontrol, pengemudi cenderung gagal operasional karena reaksi dan persepsi berkurang.
Untuk itu, ketika pihak Kepolisian melakukan rekayasa lau lintas seperti seperti contraflow saat mudik dan balik, manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
"Kondisi fisik kita hanya kita sendiri yang tahu. Saat lelah dan ngantuk segera istirahat dan streching. Yang pasti kita harus tetap waspada, karena kecelakaan gak tahu kapan terjadi, dimana lokasinya dan gak pandang bulu siapa pengemudinya," pesannya.
Menurut dia ada beberapa hal yang perlu dillakukan pengemudi saat sudah mulai lelah berkendara seperti:
1. Mata terus bergerak
2. Fokus & waspada
3. Komunikasi
4. Kontrol kecepatan & jarak aman
5. Kenali bahaya