Gridoto.com. Hayo kapan terakhir lihat reservoir tank radiator mobil Anda. Masih ingat enggak apa warna coolant di dalamnya. Hijau, merah atau tidak berwarna?
Ternyata penting loh apalagi kalau kebetulan lagi macet saat libur Lebaran atau mudik dan mesin ada gejala overheating.
Banyak pertanyaan juga adakah pengaruhnya warna coolant dengan kesaktian mendinginkan mesin mobil atau motor. Kalau untuk kuras atau tambah bolehkah dicampur?
(BACA JUGA: Cari Produk Otomotif Saat Libur Lebaran, Wealthy Siapkan Hotline)
Nah sebelum menjawab soal warna, sebaiknya kita tanyakan soal chemical yang ada di dalam coolant.
Ada chemical sakti yang terkandung di dalamnya. Seperti ethylen glicol, diethlyn glicol, sodium 2-ethyl hexanote, sodium neodecanote hingga rust inhibitor.
"Gunanya mulai menaikan titik didih air hingga mencegah karat," tutur Arief Hidayat, founder Wealthy automotive care yang sedang pameran di Jakarta Fair Hall B21 Kemayoran, Jakpus.
Sayangnya semua chemical andalan tadi tidak membawa ciri khas kepada warna tertentu.
Nah darimana datangnya warna merah atau hijau tadi? Tak lain adalah zat pewarna sebagai ciri khas, strategi merek hingga estetika dari produsen radiator coolant.
Warna hijau atau merah juga dipakai sebagai first filling coolant di pabrikan mobil besar.
Namun fungsi paling penting saat macet adalah sebagai pengenal jika ada kebocoran di area radiator.
Titik awal kebocoran tipis bisa terjadi di sirip radiator, tutup radiator, area waterpump hingga slang-slang karet sistem pendinginan.
Nah jika ada warna coolant yang hinggap di area tersebut, di luar sistem pendinginan, dipastikan ada kebocoran. Silakan lanjut diperiksa.
Tentu sulit mendeteksi jika air radiatornya tidak berwarna. Seperti jika menetes di bawah mesin, bisa samar dengan air AC.
"Jika harus refill, sesuaikan dengan warna coolant bawaan dan kalau bisa produksi satu merek saja," tambah Arief.