Perasaan Musim Mudik, Tapi Perusahaan Otobus Lokal Malah Keluhkan Omset, Ada Apa Ini?

Yosana Okter Handono - Selasa, 12 Juni 2018 | 17:20 WIB

Suasana Terminal Bus Kampung Rambutan (Yosana Okter Handono - )

GridOto.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Perhubungan dan Kepolisian melakukan ramp check.

Kegiatan itu berfokus pada armada yang digunakan sebagai angkutan mudik lebaran 2018.

Wakil Bupati Gunung Kidul, Immawan Wahyudi pun berharap pemerintah gandeng pengusaha lokal dalam program mudik gratis.

"Sebagai contoh jika ada pemudik dari Jakarta sekitarnya yang menuju Gunungkidul, saya berharap dapat menggunakan bus dari daerah asal".

(BACA JUGA:Gara-gara Benda Seharga Rp 3 Ribu Ini Bikin Maling Motor Terjungkal, Cocok Nih Buat Pengaman Hemat)

"Sehingga perekonomian daerah dapat lebih meningkat," kata Immawan, Selasa (12/6/2018).

Tapi di sisi lain, pemilik PO Maju Lancar, Sutrisno, Mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah punya dampak negatif.

Tribunnews.com
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi (tengah) beserta Kepala Dinas Perhubungan Syarif Armunanto berbincang dengan pemilik PO Majulancar, Sutrisno dalam kegiatan Ramp Check, Selasa(12/6/2018).

Jumlah yang diangkut armadanya menurun drastis daripada lebaran sebelumnya.

"Omzet kami saat mudik lebaran turun hingga 50 persen, karena adanya program mudik gratis," kata Sutrisno.

(BACA JUGA:Bikin Melongo! Dijual di Vietnam, Harga Honda CB150 Verza Jadi Segini)

Dan sayangnya, pihaknya tidak pernah diajak bekerja sama oleh pemerintah.

"Untuk program mudik gratis kan tidak serta merta Kementerian Perhubungan mencari bus".

"Tetapi pasti ada event organizernya dan kami tidak pernah digandeng untuk itu," paparnya.

Artikel Serupa Pernah Tayang di Tribunnews.com dengan Judul Pemilik Perusahaan Otobus Lokal Mengeluh Omzetnya Turun 50 Persen Gara-gara Mudik Gratis