Keasyikan Berkendara Datsun Cross, Tak Sekadar GO+ Bergaya Crossover

Taufan Rizaldy Putra - Jumat, 8 Juni 2018 | 19:31 WIB

Datsun Cross CVT (Taufan Rizaldy Putra - )

GridOto.com - Jika dilihat sekilas, Datsun Cross memang tak ubahnya GO+ yang diubah menjadi crossover.

Dapur pacu Cross pun sama dengan GO+, mesin HR12DE 1.198 cc 3 silinder.

Meski basisnya sama, apakah keasyikan berkendaranya Datsun Cross serupa dengan GO+?

Kenyataannya, Cross terasa lebih fun jika dibandingkan saudaranya yang merupakan LCGC, terutama untuk pengendaliannya.

(BACA JUGA: Soal Kepraktisan, Datsun Cross Masih Kalah Dari LCGC)

Kami sempat sangsi dengan ground clearance Cross (200 mm) yang lebih tinggi, akan membuat mobil memiliki gejala limbung dibandingkan GO+.

Rianto Prasetyo
Set suspensi Datsun Cross yang rigid menangkal gejala limbung yang dapat timbul dari ground clearanc

Tetapi, dengan set suspensi yang lebih rigid, Cross mampu menangkal gejala tersebut dengan cukup baik.

Lebih lanjut, set suspensi rigid tersebut ternyata masih bisa memberikan kenyamanan saat berkendara.

Sayangnya, posisi berkendara Datsun Cross yang kurang fleksibel bisa memunculkan masalah bagi pengemudi dengan tinggi badan dan preferensi yang beragam.

Cross belum dibekali dengan pengaturan tinggi jok serta fitur tilt dan telescopic steering.

(BACA JUGA: Kasus Nissan Elgrand Tanpa Ban Cadangan: Kenapa Tidak Semua Mobil Menggunakan Ban RFT?)

Rianto Prasetyo
Setir Datsun Cross belum dilengkapi pengaturan tilt dan teleskopik

Respons transmisi CVT Cross juga menurut kami masih tak memenuhi ekspektasi.

Pada putaran mesin rendah, transmisi CVT Cross mampu menghantarkan tenaga dengan responsif.

Tapi menjelang di putaran tinggi, mendekati 3.000 rpm, laju mobil mulai terasa mengambang dan tak lagi berakselerasi dengan kuat.

Sekadar catatan, hal ini tidak kami temui pada Datsun GO+, yang menggunakan mesin sama namun dengan girboks manual 5 percepatan.

(BACA JUGA: Optimasi Mesin Lama, Bagaimana Hasil Tes Performa Datsun Cross CVT?)

Kami menduga hal tersebut disebabkan oleh rasio sabuk baja CVT Cross yang diset hanya kuat untuk putaran rendah.

Rianto Prasetyo
Putaran mesin menengah yang kurang responsif membuat pengemudi harus menginjak pedal Cross lebih dalam

Saat mencoba menyalip mobil di depan kami pada kecepatan jelajah, kami harus menginjak gas dalam untuk berakselerasi kuat, terlebih jika dipadu dengan tanjakan.

Meski begitu, kami merasa kinerja transmisi CVT yang diusung Datsun Cross sudah cukup halus.

Memang jika dibanding GO+, mengendarai Datsun Cross terasa jauh lebih fun terutama dengan pilihan transmisi CVT.

Untuk impresi berkendara pertama kami terhadap DFSK Glory 580 1.5T L, klik di sini: