Biar Makin Asyik, Begini Tips Perencanaan Keuangan Buat Road Trip

Antonio Beniah Hotbonar - Senin, 25 Juni 2018 | 18:46 WIB

Ilustrasi uang kertas, uang logam, dan uang elektronik buat mudik Lebaran (Antonio Beniah Hotbonar - )

GridOto.com-Melakukan road trip atau perjalanan jauh dengan mobil bisa aktivitas yang menyenangkan.

Salah satu hal utama saat akan melakukan road trip adalah memastikan tujuan dan rencana perjalanannya.

Hal ini penting lantaran tempat yang jauh otomatis membutuhkan biaya lebih besar.

Selain itu, tentukan juga hendak berkunjung kemana saja selama road trip.

Soalnya, semakin padat rencana kunjungan, semakin besar pula pengeluaran.

(BACA JUGA: Ini Alasan Kenapa Saat Parkir Bagian Muka Mobil Menghadap Ke Jalan)

Biasanya, untuk sebuah road trip, biaya saat pergi akan lebih besar ketimbang ketika pulang.

Ini karena pada saat pergi itu biasanya sekaligus dipakai untuk mengunjungi beberapa tempat wisata.

Sebaliknya, ketika pulang, justru ingin cepat sampai di rumah untuk beristirahat sehingga cenderung tidak ingin mampir di tempat-tempat lain.

Salah satu biaya terbesar dalam road trip adalah bahan bakar (BBM).

Makanya, ada baiknya Anda menghitung berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membeli BBM saat pergi-pulang.

(BACA JUGA: Ini Dia Solusi Hemat Pelindung Bodi Mobil dari Goresan Kerikil)

Cara hitungnya bisa dengan perkiraan angka konsumsi BBM Anda per kilometer.

Misalnya, jarak dari Jakarta ke Bandung kurang lebih 100 kilometer.

Jika mobil Anda memiliki jarak tempuh 10 kilometer untuk 1 liter bensin, maka siapkan pengeluaran bensin untuk membeli 10 liter BBM.  

Persiapan pengeluaran keuangan khusus BBM tersebut harus dipisahkan dengan pengeluaran untuk kebutuhan lainnya.

Selain biaya BBM, wisata, akomodasi, dan makan, Anda juga wajib menyiapkan dana cadangan saat road trip.

(BACA JUGA: Beib, Mari Kenali Masalah Yang Sering Terjadi Pada Kopling Mobil)

Ini berfungsi manakala terjadi hal-hal tak terduga seperti kerusakan mesin ringan di jalan, kecelakaan, ataupun ada anggota perjalanan yang sakit.

Anda bisa menyiapkan minimal 10% dan maksimal 30% dari total biaya perjalanan.

Kombinasikan komposisinya antara tunai dan non tunai.

Hal ini bertujuan untuk mempermudah pemantauan pengeluaran.

Misalnya untuk pengeluaran di bawah Rp 500 ribu bisa pakai uang tunai sedang buat pengeluaran di atas Rp 500 ribu gunakan kartu ATM.