Bukan di Indonesia, Mitsubishi Pilih Negara Ini untuk Kembangkan Mobil Listik

Gagah Radhitya Widiaseno - Kamis, 7 Juni 2018 | 14:15 WIB

Mitsubishi Outlander PHEV saat dicoba di area test drive (Gagah Radhitya Widiaseno - )

GridOto.com - Peraturan pemerintah mengenai kendaraan listrik masih terus digodok di Indonesia.

Sembari menunggu diketok palu, Mitsubishi justru merambah ke negara tetangga untuk mengembangkan kendaraan listrik.

Dikutip GridOto.com melalui paultan.org, Mitsubishi bekerja sama dengan Dewan Investasi Thailand dalam pengembangan mobil lisrtik.

Nantinya, Mitsubishi bakal memproduksi massal mobil hybrid, mobil Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV), ataupun mobil listrik di negara Gajah Putih tersebut.

(BACA JUGA : Mau Mudik Lewat Jalan Tol Trans Jawa? Simak Nih Peta Jalur Mudik Lebaran 2018)

Dengan kerja sama ini, Mitsubishi menyusul Toyota yang sudah bekerja sama lebih dahulu pada 2017 silam.

Toyota memproduksi C-HR Hybrid dan penjualannya justru semakin meningkat di sana dibanduingkan mobil konvensional.

Rianto Prasetyo
Mitsubishi Outlander PHEV bisa dicoba di area test drive

Hal ini merujuk pada selisih harga yang memang cukup tipis berkat adanya insentif dari pihak Pemerintah Thailand.

Kembali ke Mitsubishi, pabrikan berlogo tiga berlian ini masuk dalam skema Mobil PHEV bersama Mercedes-Benz dan BMW.

(BACA JUGA : Begini Cara Mengatasi Susah Mengoper Gigi di Motor Transmisi Manual)

Sedangkan Honda, Toyota, Suzuki, dan Mazda masuk dalam skema mobil Hybrid.

Merk – merk Jerman seperti Mercedes-Benz dan BMW juga tak hanya masuk di skema PHEV saja, namun juga di skema mobil EV murni.

Saudara dekat Mitsubishi, yaitu Nissan sejatinya juga tertarik dengan skema ini, namun belum menentukan langkah mereka.

CEO Mitsubishi Motor Corp., Osamu Masuko menyebutkan bahwa fokus utama mereka saat ini adalah memberikan keseimbangan antara mobil konvensional dengan mobil listrik.

(BACA JUGA : Tips Mudik Pakai Mobil Matik, Injak Pedal Gas Secara Bertahap)

Ia menambahkan jika di Thailand sudah ada cukup banyak stasiun pengisian daya untuk mobil listrik.

Oleh karena itu, Mitsubishi akan langsung menggenjot produksi baterai untuk mobil listrik.

Pihaknya berhati–hati dalam peralihan ini.

Hal ini dikarenakan jika mereka langsung berpindah ke mobil listrik, maka akan cukup banyak pekerja yang akan menjadi korban pemecatan.

Mungkinkah dalam waktu dekat, Mitsubishi juga merambah ke Indonesia juga?