GridOto.com - Che Geuvara pernah mengakatan, “Let the world change you and you can change the world”.
Kurang lebih hal seperti ini lah yang menginspirasi Nick Acosta untuk mendandani Honda CB750K tahun 1974 miliknya.
Seperti dilansir Bikeexif.com, motivasi Nick untuk mendani tunggangannya ini dikarenakan kekecawaan atas modifikasi yang dilakukan sebelumnya.
Ya yang doyan modifikasi pasti paham lah rasanya gimana kalau habis modifikasi motor tapi enggak sesuai ekspektasi.
(Baca juga: Flat Tracker Bermesin Honda CB750, Ganteng Maksimal!)
Untuk itu ia pun mempelajari bagaimana cara mendanani mesin empat silinder inline lansiran Honda yang satu ini.
Motor berjuluk “La Poderosa” ini dibongkar total dan diperbaikiberbagai komponen termasuk dapur pacunya.
Kini ada sistem pengapian dari Dynatek, knalpot 4-into-1 dari Cyclexchange dan filter karburator dari Cognito Moto yang membuat mesinnya naik kelas.
Menuju ke sektor bodi yang merupakan kunci estetika, Nick ternyata cukup galau dalam menentukan konsep café racer.
Dia menginginkan desain industrial dan tampilan minimalis namun dia juga suka dengan classic look dari Honda CB750K.
(Baca juga: Motor Klasik Memang Mahal, Mending Custom Seperti yang Satu Ini)
Maka dari itu, ia lebih memilih untuk mempertahakan panel samping yang merupakan tangki bagi oli mesin.
Karena bagi motor lansiran lawas bermesin dry-sump, tangki oli yang terletak pada panel samping merupakan karakter tersendiri.
Tak kehabisan akal, ia pun lebih bermain untuk merombak bodi depan dan belakang.
Kini ada fairing bergaya jadul buatan pabrik lokal yang menjadi langgangann Vintage Road Racing Association di Kanada.
(Baca juga: Suka Motor Vintage Enduro? Yang Satu Ini Pasti Kebawa Mimpi)
Ditambah lagi dengan windshield lebar buatan Gustafsson Paltics yang membuat tampilannya makin racy.
Sedangkan di bagian belakang ia memesan bodi monocoque dari Motobrix yang didesain agar menyesuaikan rangka dari si CB750K.
Tampilan yang cukup seksi ada di bagain kokpit, dimana terdapat segitiga custom untuk menggengam shock depan milik Honda GL1000 tahun 1975.
Di sana terdapat spidometer dan takometer bergaya retro serta spion dan lampu sein model bar-end yang membuat tampilan sangat clean.
(Baca juga: Yamaha RD350 Cafe Racer, Tampil Lebih Gagah Dengan Karakter Asli)
Sedangkan untuk tampilan industrial, ia mengaplikasikan pada beberapa bagian yang dibuat raw finish.
Seperti tutup tangki, segitiga garpu depan, tuas setang, serta footpegs.
Lalu sebagai finishing dipilih kelir yang enggak kalah menarik dengan pilihan warna black cherry.
Kemudian dibubuhi racing stripping dengan custom paint yang merupakan campuran warna merah dan emas. Cakeeeps!
Oh ya, untuk nama “La Poderosa” berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “salah satu yang kuat”, dan ternyata cukup historis loh.
(Baca juga: Dilabur Emas 23 Karat, Kawasaki KZ400 Tampil Lebih ‘Merunduk’)
Karena diambil dari nama motor yang dipakai oleh Che Guevara dan Alberto Granado untuk perjalanan menyusuri Amerika Selatan sebelum masa revolusi.
Kalau misal di Indonesia, bisa ambil inspirasi dari motornya siapa ya?