Selebrasi Valentino Rossi di Mugello Ini Buktikan Dirinya Punya Gelar Universitas

Radityo Kuswihatmo - Jumat, 1 Juni 2018 | 19:55 WIB

Valentino Rossi Mugello 2005 (Radityo Kuswihatmo - )

GridOto.com - Bukan Valentino Rossi namanya jika tidak melakukan sesuatu yang unik di balapan kampung halamannya.

Saat itu, Valentino Rossi naik ke podium tanpa menggunakan topi biasa, melainkan topi wisuda.

Kejadian itu berlangsung pada 5 Juni 2005, saat Valentino Rossi memenangkan balapan di sirkuit Mugello, Italia.

Saat itu dia menjalani 'podium rasa wisuda' bersama Max Biaggi dan Lori Capirossi.

(BACA JUGA: Hasil FP1 MotoGP Italia: Rossi, Marquez, Dovizioso Kalah Cepat Sama Pembalap Wildcard)

Tapi, di balik itu, julukan The Doctor Valentino Rossi bukan hanya nama, ternyata dia juga pernah mendapat gelar dari sebuah universitas.

Pasalnya, 5 hari sebelum melakukan selebrasi unik ini, Valentino Rossi baru dianugerahi sebuah gelar.

Valentino Rossi mendapat gelar dari Universitas Urbino pada tanggal 31 Mei 2005 silam.

Namun tentunya bukanlah gelar doktor yang didapatkan oleh Valentino Rossi.

(BACA JUGA: Setelah Mengeluh, Kini Ada 2 Perubahan di Motor Jorge Lorenzo di FP1 MotoGP Italia)

Rossi dianugerahi gelar kehormatan atau honorary degree oleh sang Rektor Universitas Urbino pada waktu itu, Giovanni Battista Bogliono.

Tapi, ternyata gelar kehormatan yang didapat oleh Valentino Rossi sempat membuat kontroversi.

Salah satu penulis asal Itali, Stefano Bartezzaghi menulis di sebuah surat kabar mengenai gelar kehormatan yang diraih Valentino Rossi.

Terkait momen Valentino Rossi itu, dia berpendapat gelar kehormatan di Italia sudah tidak ada artinya.

(BACA JUGA: Belum Apa-apa, Maverick Vinales Sudah Terjatuh di FP1 MotoGP Italia)

Stefano juga menuliskan: "Bahkan keledai pun bisa menjadi dokter akhir-akhir ini."

Meski demikian Rektor Unversitas Urbino mempertahankan pilihannya untuk menganugerahi pembalap MotoGP itu.

"Dengan Valentino kami memberi para mahasiswa sebuah panutan yang sangat bagus, seseorang yang telah bekerja keras dan sukses," ujar Giovanni Battista Bogliono.

Bagaimana menurutmu?