GridOto.com - Toyota 86 di Indonesia dan luar negeri semakin banyak kena virus modifikasi.
Hal ini membuat niatan Ongky Setiawan semakin kuat untuk memodifikasi Toyota 86 miliknya ini. “Saya mau performa mesin dan handling meningkat,” ujar Ongky, sapaan akrab salah satu pengurus komunitas [SpeedLoverZ] ini.
Hebatnya lagi Ongky juga menerapkan konsep mobil meski sudah dimodifikasi harus bisa kencang tapi juga tetap enak dipakai.
Ia pun lantas surfing di internet untuk hunting berbagai parts performance yang ia butuhkan, “Saya sampai ikut sebuah forum di luar negeri yang khusus Toyota 86,” serunya.
(Baca juga: Mesin Toyota 86 Ini Jarang Dipakai Ngebut, Modifikasinya Pun Hanya Untuk Tampilan Saja)
“Awalnya modifikasi yang saya lakukan terbilang mild, enggak berat seperti sekarang ini,” ucapnya. Awalnya mobil masih terasa kencang, lama kelamaan mobil pun terasa ‘pelan’ oleh Ongky.
“Akhirnya saya kembali bertanya di forum tersebut, akhirnya disuruh pasang supercharger,” tukas pria ramah ini.
Namun ternyata pemasangan supercharger bisa menimbulkan masalah baru, “Blok mesin asli tidak akan kuat kalau boostnya lebih dari 0,4 bar, kalau cuma 0,4 bar buat apa pasang supercharger kan,” bilangnya.
Akhirnya opsi ganti blok mesin pun harus dilakukan, “Lagipula harga supercharger dan blok mesinnya tidak beda jauh, daripada kerja dua kali mending sekalian ganti,” ujarnya.
Lalu ia pun memesan blok mesin dari Crawford di Amerika yang terbuat dari bahan titanium, “Pakai blok ini kalau boost superchargernya besar masih kuat, karena terbuat dari bahan titanium,” ucapnya.
Superchargernya pakai merek Kraft, “Kitnya buatan Amerika, kalau blowernya merek Rotrex buatan Denmark,” urai pemukim di Jakut ini. Setelah terpasang boost superchargernya dipasang di 1 bar, bahkan mesinnya pun juga sudah dimodifikasi partsnya.
Kelebihannya blok mesin Crawford ini sudah diganti piston, stang piston, bearing, dan crankshaftnya sudah diganti dari Crawfordnya. “Jadi mesin ini sudah di blue print oleh mereka, kita tinggal pasang saja disini,” jelas Ongky.
Untuk ECU-nya sendiri sudah di reflash dengan ECUtek dan mappingnya custom agar sesuai dengan kebutuhan mesin mengingat sudah di modifikasi total.
Belum cukup, Head mesin aslinya jeroannya diganti valvenya dengan Ferea yang lebih ringan namun kuat karena terbuat dari bahan titanium yang membuat mesin bisa tembus ke 8.000 RPM.
Kemudian valve springnya diganti dengan Ferea, “Jadi sekarang double spring supaya stabil di putaran tinggi dan tidak terlalu bergetar,” ujar pria 43 tahun ini.
Karena mesin sudah kencang, maka transmisi pun harus ikut di reinforce juga. Transmisi matik standar diganti dengan buatan SSP Performance dari Amerika, “Kelebihannya transmisi matik ini lebih kuat menerima torsi mesin yang lebih besar,” tukasnya.
Sekarang Toyota 86 ini dengan enteng bisa tembus di kecepatan 260 km/h pada saat morning run. Polllll!