GridOto.com - Memastikan kesiapan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam menyiapkan pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2018, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lakukan tinjauan ke ruas-ruas jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga dan kelompok usahanya.
Dalam tinjauan ini, perwakilan Kementerian BUMN Kepala Bidang Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Priyatmo Hadi, didampingi oleh Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur, beserta anggota rombongan lainnya.
Kunjungan ke jalur mudik ini merupakan kesekian kalinya jajaran Direksi Jasa Marga terjun langsung ke lapangan untuk memastikan arus mudik dan balik tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu.
Melalui kunjungan ini, tinjauan dilakukan ke beberapa Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area diantaranya Km 19 Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Km 207 Ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci (Palikanci).
(BACA JUGA:Joan Mir Bakal Gabung ke Suzuki di MotoGP 2019?)
“Rest area merupakan salah satu titik fokus perhatian Jasa Marga karena peningkatan jumlah pengguna jalan tol yang singgah ketika arus mudik dan balik lebaran,” kata Desi Arryani , Direktur Utama Jasa Marga dalam siaran persnya (25/5/2018).
Jasa Marga juga mengoptimalisasi kapasitas parkir di rest area dengan tidak menambah area komersial di area parkir.
Selain itu, untuk memastikan arus kendaraan di dalam rest area terdistribusi dengan baik, Jasa Marga melakukan terobosan baru yaitu Rest Area Monitoring System.
Sistem ini menggunakan teknologi sensor yang mampu mendeteksi kendaraan yang keluar masuk rest area dan kapasitas pakir di rest area tersebut.
(BACA JUGA:Sambut Lebaran, Adira Finance Luncurkan SOBAT Lebaran)
“Rest area kerap menjadi salah satu titik kepadatan lalu lintas mudik dan balik lebaran. Banyak upaya yang dilakukan Jasa Marga untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan. Kami melakukan zoning, menambah toilet, tempat ibadah dan memastikan ketersediaan BBM,” kata Desi.
Sistem zoning atau manajemen lalu lintas ini diterapkan dengan membuat jalur khusus antara kendaraan yang ingin mengisi BBM, menuju toilet, atau tempat makan agar tidak terjadi antrean.
Inovasi baru yang kami lakukan adalah monitoring rest area dengan menggunakan CCTV, sehingga bisa membantu kami dan pengguna jalan mengetahui ketersediaan kapasitas parkir di rest area tersebut,” lanjutnya.