GridOto.com - Pria paruh baya yang satu ini dikenal dengan nama 'Pak Selamet Pagi'.
Terutama menjelang puncak kemacetan, ia selalu berada di jalan Trans Sulawesi.
Tepatnya di perempatan Pasar Wonomulyo, Polewali Mandar.
Sosoknya mengenakan seragam pramuka, helm standar, dan peluit.
Pak Selamet dikenal rajin dan juga tak perduli jika orang-orang yang dibantunya mengasih uang atau tidak.
(BACA JUGA:Dagang Helm di Kabupaten Ini Dijamin Enggak Laku, Pengguna Motornya Enggak Ada yang Mau Pakai Helm!)
Yang dia lakukan hanya fokus mengatur pengendara agar kemacetan terurai.
Meskipun sejatinya Pak Selamet ini mengidap gangguan jiwa, tapi dia sangat berjasa.
Bahkan, si Pak Selamet ini juga sering membantu anak sekolah dan pejalan kaki.
"Setiap hari mulai pagi hingga sore dia mengatur kemacetan arus lalulintas di sini. Dia sangat membantu warga terutama pejalan kaki atau pengendara yang hendak memotong jalan," jelas Asri, warga setempat.
Kata Asri, petugas lalu lintas justru sering terlambat dan cuma bertugas di jam-jam tertentu.
(BACA JUGA:Telan Ludah, Bocah 15 Tahun di Indonesia Sukses Bikin Civic Hatchback Bergaya Sporty Stance)
Lalu trafic light di daerah itu juga sudah tidak berfungsi, makanya sering terjadi kemacetan panjang.
Seperti pantauan Kompas.com, Rabu (23/5/2018) dan Kamis (24/5/2018) pagi, antrean kendaraan terjadi hingga 2 kilometer dari dua arah.
Sekadar info aja nih Sob, nama Pak Selamat Pagi itu bukan nama aslinya.
Caranya yang santun menyapa warga atau pedagang dengan ucapan 'selamet pagi atau slamet sore' membuatnya populer di kalangan warga setempat.
Dan kemudian nama itu melekat pada dirinya.
Artikel Serupa Pernah Tayang di Kompas.com dengan Judul Keikhlasan "Pak Selamet Pagi" Urai Kemacetan di Trans Sulawesi