Meski Ada Airbag, Tak Berarti Menyepelekan Faktor Keselamatan Lainnya

Taufan Rizaldy Putra - Kamis, 24 Mei 2018 | 13:49 WIB

Salah satu posisi airbag pada mobil yang terletak di dasbor (Taufan Rizaldy Putra - )

GridOto.com - Salah satu fitur keselamatan yang menjadi standar pada mobil-mobil terbaru adalah airbag.

Namun, jika pemahaman terhadap airbag minim, bukan tak mungkin kalau adanya kantung udara ini justru berakibat fatal.

Mengenakan seat belt tetap menjadi keharusan bagi pengemudi dan penumpang untuk menghindari kemungkinan buruk saat kecelakaan.

Karena airbag adalah fitur keselamatan pelengkap, bukan pengganti dari seat belt sesuai namanya Supplemental Restraint System (SRS).

(BACA JUGA: Inikah Fitur-fitur Keselamatan yang Ada Pada Toyota C-HR)

Rianto Prasetyo
Ilustrasi seat belt pada mobil

Beberapa kemungkinan buruk bisa terjadi jika pengemudi dan penumpang tak mengenakan seat belt saat berkendara.

Airbag menggunakan sensor akselerometer yang akan mengukur seberapa besar benturan yang diterima untuk mengaktifkan airbag.

Jika terguling, kemungkinan besar kantung udara yang berada di depan penumpang dan pengemudi tak akan mengembang.

Begitu pun ketika terjadi benturan dari belakang, belum tentu kantung 'berpeledak' tersebut akan mengembang.

Untuk mobil dengan side dan curtain airbag, tentu dalam kejadian mobil terguling kantung udara akan mengembang.

Karena memang sensornya membaca pergerakkan di samping mobil. 

(BACA JUGA: Fitur Melimpah Yaris TRD Sportivo 2018, Ada Juga di Varian Terendah?)

Istimewa
Ilustrasi airbag pada kendaraan saat mengembang

Jika tak mengenakan seat belt, kejadian buruk yang kami jabarkan di atas dapat menyebabkan cidera bagi pengemudi dan penumpangnya.

Selain itu kecelakaan frontal saat kendaraan melaju kencang akan menyebabkan tubuh pengemudi dan penumpang terhempas dengan cepat ke depan.

Bisa jadi anggota tubuh terkena impact lebih cepat dari kemampuan airbag untuk mengembang karena tak ada seat belt yang menyangga tubuh.

Pemahaman cara kerja airbag pun tak berhenti di situ.

Gaya dorong dari airbag saat mengembang juga dapat menimbulkan cidera, sehingga ada beberapa aturan yang diperhatikan, terutama dalam mengatur posisi duduk.

(BACA JUGA: Komparasi Virtual Mitsubishi Xpander VS Toyota Rush. Banyakan Mana Fiturnya?)

Ada jarak berbahaya antara posisi airbag dan tubuh penumpang yang disebut 'risk zone'.

Risk zone untuk airbag penumpang depan adalah 5-8 cm dari titik inflasi yang dapat menyebabkan cidera fatal.

Agus Salim
Ilustrasi posisi mengemudi yang ideal.

Jarak yang disarankan dari titik inflasi adalah 25 cm, terhitung dari dada dan letak airbag.

Jika jarak tersebut tak terpenuhi, pengemudi dan penumpang dapat menggeser atau menyadarkan joknya ke belakang.

Tentu saja pengaturan tersebut tetap memperhatikan posisi nyaman dan ideal dalam mengemudi.

Dalam beberapa contoh kasus, airbag memang sebaiknya dimatikan.

Di beberapa mobil Eropa yang kami tes, memang ada fitur deaktivasi airbag dengan tombol yang beragam penempatannya.

(BACA JUGA: Ini Deret Fitur Terbaru di Range Rover dan Range Rover Sport 2018)

Pengemudi diperkenankan mematikan fungsi airbag pada mobil jika masuk ke dalam beberapa kategori di bawah ini:

  1. Untuk pengemudi dan penumpang depan - mereka dengan kondisi medis di mana risiko airbag yang terkembang melewati risiko dari benturan saat airbag dinonaktifkan.
  2. Untuk pengemudi (di samping kondisi medis di atas) -mereka yang tak bisa memposisikan tubuh secara pantas untuk setidaknya 25 cm dari posisi airbag.
  3. Untuk penumpang depan (di samping kondisi medis di atas) - mereka yang diharuskan untuk membawa bayi dengan gendongan bayi yang menghadap ke arah belakang karena mobil yang dikendarai tak memiliki bangku belakang, atau bangku belakang yang tak memadai untuk jok khusus anak kecil, atau memang diharuskan untuk terus menerus memeriksa kondisi medis anak tersebut.

Itulah beberapa poin penting yang wajib diketahui dan diterapkan terkait dengan airbag pada mobil.

Dengan mengikuti ketentuan-ketentuan tersebut, diharapkan kantung udara di mobil dapat berfungsi sebagaimana mestinya,bukannya malah mengakibatkan cidera.

Untuk video kami saat melakukan komparasi terhadap Toyota Yaris TRD Sportivo dan Honda Jazz RS, klik di sini: