GridOto.com- Bulan puasa bukan hanya dianggap sebagai bulan suci atau tentang berpantang dari makanan.
Menjalankan ibadah puasa saat Ramadan juga bermanfaat untuk melatih kesabaran.
Puasa yang dijalankan seseorang pun tak akan sempurna jika seseorang tidak sopan dan menggunakan bahasa yang buruk.
Jika sudah seperti itu artinya bukan cuma energi badan yang kian terkuras, emosi pengemudi pun turut diuji.
(BACA JUGA: Blak-blakan Eddy Saputra: Harga Ohlins Lebih Mahal Dari Motornya Tetap Ludes)
Jika Anda pernah merasa lebih emosi dan mudah marah selama bulan suci, mungkin Anda tak tahu apa alasannya meski marah merupakan reaksi normal yang dialami manusia.
Psikolog klinis dari Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Bandung, Aulia Iskandarsyah pun memberikan jawabannya.
"Yang pertama kalau dari segi Psikologi adalah antisipatif, antisipatif itu mengenali jalur, medan dan kendaraan," kata Aulia kepada GridOto.com di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
"Jadi kalau kita sudah tahu jalan itu macet, ya kita harus menyiapkan diri," imbuhnya.
"Karena biarpun puasa enggak puasa, kalau kita enggak antisipasi pasti bawaanya emosi," jelasnya.
"Jadi hal yang perlu dilakukan pertama adalah bertindak dan berpikir antisipatif," ucapnya menambahkan.
Bahkan, lanjut Aulia, salah satu cara untuk menghilangkan emosi saat berkendara adalah mendengarkan musik.
"Sebenarnya mendengarkan musik itu salah satu refreshing atas ketenangan diri, jadi sangat berpengaruh," sebut Aulia.
"Jadi kalau memang di jam macet perlu mendegar sesuatu yang menghibur itu bisa jadi pilihan," ulasnya.
Tak hanya musik, bagi Aulia, memperhatikan kondisi kendaraan juga sangat penting.
"Sama kondisi kendaaran, misalnya jika kondisi air conditionernya enggak bagus tentu akan membuat orang enggak nyaman, jadi itu pun perlu dipertimbangkan," tutupnya.