GridOto.com- Kecelakaan yang melibatkan truk di Bumiayu, Jawa Tengah ini memang memakan banyak korban.
Sebabnya karena kecelakaan ini terjadi Minggu (20/5/2018) sore saat orang-orang keluar rumah menunggu waktu berbuka puasa.
Sebelumnya kabar yang beredar, kejadian nahas ini diduga karena rem blong.
Dikutip GridOto.com dari Tribunnews.com, polisi melakukan olah TKP kecelakaan truk yang menewaskan 12 orang di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Senin (21/5/2018).
Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng melakukan olah TKP.
(BACA JUGA: Bikin Iri, Istri Kasih Hadiah Ulang Tahun Pernikahan Motor Gede untuk Sang Suami)
Dimulai dari titik awal dimana truk menabrak kendaraan lain hingga posisi terakhir truk oleng dan terjungkal.
Polisi belum bisa memberikan simpulan hasil analisis.
Hanya saja, dalam pemeriksaan sementara, ada beberapa fakta yang bisa diungkapkan.
Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Bakharuddin, saat di lokasi menuturkan truk tersebut tidak mengalami malfungsi rem.
"Berdasarkan pemeriksaan dan hasil identifikasi, rem berfungsi dengan baik," kata Bakharuddin.
(BACA JUGA: #NgabuburiTips, Begini Cara Cegah Warna Kusam di Helm Kesayangan)
Ia menjelaskan ada beberapa faktor penyebab kecelakaan tersebut.
Pertama, jalan turunan panjang namun landai yang membuat kecepatan truk terus bertambah.
"Setelah melewati turunan flyover Kretek sepanjang 480 meter, kemudian truk melewati turunan lagi sepanjang dua kilometer dengan kecepatan 60 - 70 km/jam," jelasnya.
Saat di turunan tersebut kemungkinan truk terus melaju.
Bakharuddin menuturkan, sopir truk berusaha mengerem tapi kesulitan.
(BACA JUGA: Ngeri, Video Detik-detik Truk Seperti Enggak Ngerem Menghantam Motor di Bumiayu Brebes)
Begitu juga saat berusaha memindahkan gigi tidak berhasil. Rem tangan pun tidak berfungsi.
"Beban truk yang banyak dan melaju di turunan menjadikan truk terus melaju tak terkendali," imbuhnya.
Besar tonase yang diijinkan, kata dia, sebesar 20 ton.
Namun truk membawa beban gula pasir sebesar 38 ton.
Artinya ada kelebihan beban 18 ton atau 87 persen.
(BACA JUGA: Keren Abis, Jalur Pansela untuk Mudik dan Wisata)
Dirlantas menyatakan truk dengan beban berat seharusnya melintasi jalan lingkar.
Bukan jalan dalam kota saat di persimpangan dari arah selatan atau persimpangan Terminal Lama Bumiayu.
Namun, karena laju truk sudah tidak terkendali, akhirnya sopir mengambil jalan lurus ke arah dalam kota, bukan belok kanan ke arah jalan lingkar.
"Sopir kemungkinan tidak memahami jalan dalam kota ramai, banyak yang ngabuburit, jualan dan lain- lain. Sehingga dia mengambil jalan lurus bukan belok ke arah jalan lingkar," imbuhnya.
Duh, ngeri juga Sob! Selengkapnya simak dalam video berikut ini...
Artikel ini Sudah Tayang di Tribunnews.com Dengan Judul Hasil Olah TKP Kecelakaan Maut yag Tewaskan 12 Orang di Bumiayu Bukan Karena Truk Rem Blong