GridOto.com- Pengembangan kendaraan listrik sudah terus mulai dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Salah satunya dengan mendorong peningkatan industri komponen dalam negeri, seperti memproduksi baterai untuk kendaraan listrik.
Upaya ini antara lain dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan serta penerapan standardisasi produknya.
“Industri komponen baterai juga harus disiapkan karena menjadi core component dalam mobil listrik," kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto di Jakarta, Senin (21/5/2018)
(BACA JUGA: Cegah Jalanan Jadi Makin Macet, Polisi Larang Takbiran Keliling saat Malam Idul Fitri di Kota Solo)
Untuk itu, Kemenperin tengah menyiapkan proyek percontohan battery sharing untuk kendaraan bermotor listrik roda dua di beberapa kota.
"Seperti Bandung, Denpasar dan akan menyusul Yogyakarta untuk penggunaan baterai yang bisa ditukar, seperti penggunaan tabung gas LPG pada kompor,” kata Harjanto.
Strategi lainnya untuk mendorong industri otomotif di Indonesia agar berinvestasi memproduksi kendaraan listrik, yakni melalui pemberian insentif.
Kemenperin telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan mengenai pemberian insentif terhadap pengembangan program LCEV, yang di dalamnya termasuk kendaraan listrik.
(BACA JUGA: Blak-blakan Eddy Saputra: Harga Ohlins Lebih Mahal Dari Motornya Tetap Ludes)
“Pada tahun 2025, kami menargetkan 20 persen dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah kendaraan LCEV termasuk kendaraan listrik," katanya.
"Ini sesuai tren dunia. Jika permintaannya tinggi, targetnya kami bisa lebih dari itu,” tambah Harjanto.
Kemampuan industri otomotif di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang cukup pesat sehingga memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian nasional.