GridOto.com - Mobil-mobil lansiran Rolls-Royce identik dengan kenyamanan penumpang yang dibalut oleh kemewahan nomor wahid.
Saat Eurokars Group meluncurkan Rolls-Royce Phantom VIII di Indonesia beberapa waktu lalu, ekspektasi kami pun terhadap kenyamanan mobil asal Inggris itu tetap sama.
Kami berkesempatan untuk masuk dan langsung mencoba duduk di dalam kabin Phantom VIII.
Karena orientasi utama Rolls-Royce adalah untuk penumpang yang duduk di kursi belakang, maka sontak kami membenamkan tubuh di jok baris kedua.
Begitu nyamannya, harus kami akui kursi belakang ini lebih pantas disebut sofa.
Dimensi kursi ini besar, dengan kontur yang ergonomis untuk menopang tubuh, sehingga sangat mudah menciptakan suasana rileks.
(BACA JUGA: Rolls-Royce Phantom VIII, Fokus ke Handling Tanpa Korbankan Kenyamanan)
Busanya sangat empuk dengan tekstur kulit pelapis halus membuat kami hampir lupa ini adalah jok mobil.
Belum lagi Starlight Headliner yang menghiasi bagian plafon mobil, membawa pemandangan langit di malam hari ke dalam Phantom VIII.
Duduk rebah di jok belakang mobil ini menjadi sensasi tersendiri ketika kenyamanan dipadu keindahan pemandangan 'bintang berkelip'.
Puas mencoba menjadi penumpang, kami pun beralih ke kabin bagian depan mobil.
Karena mayoritas pembeli Rolls-Royce diasumsikan duduk di belakang, bagaimana dengan kenyamanan saat menjadi pengemudi Phantom VIII?
Di salah satu kesempatan, CEO dari Rolls-Royce, Torsten Muller-Otvos menyatakan bahwa 8 dari 10 pemilik Rolls-Royce mengemudikan mobilnya sendiri di akhir pekan.
(BACA JUGA: Mesin Twin Turbo Rolls-Royce Phantom Terbaru, Torsinya Melimpah!)
Berangkat dari data tersebut, Phantom VIII pun juga dirancang untuk menyenangkan bagi pengemudinya.
Benar, Phantom VIII juga mendapat perhatian lebih agar meningkat sisi keasyikan berkendaranya.
Selain faktor fun to drive, kenyamanan bagi pengemudi juga ditingkatkan di Phantom generasi terbaru ini.
Busa jok depan Phantom VIII terlihat lebih berisi dibanding generasi sebelumnya.
Kami sudah pernah duduk di kursi pengemudi Phantom VII yang merupakan generasi sebelumnya, dan benar saja, jok supir di Phantom VIII ini terasa lebih nyaman.
Legroom pengemudi Phantom VIII juga lebih luas dengan posisi mengemudi yang lebih natural dari Phantom sebelumnya.
Jika Starlight Headliner hanya fokus pada kenyamanan penumpang belakang, maka Rolls-Royce punya cara lain untuk memanjakan mata penghuni kabin depan.
Sebuah karya seni dipamerkan di sepanjang dasbor melalui Art Gallery yang menjadi opsi standar tiap Rolls-Royce Phantom VIII.
Sayangnya, untuk Phantom yang dipamerkan saat launching di Indonesia tidak memiliki karya seni yang menarik untuk dinikmati.
(BACA JUGA: Rolls-Royce Phantom Terbaru, Eksterior Lebih Manis dan Dinamis)
Tetapi tentu saja, jika Anda membeli Rolls-Royce Phantom VIII, Anda bisa meminta pelukis atau pematung favorit untuk meletakkan karya seni terbaiknya di dalam mobil ini.
Nyatanya, bagi Rolls-Royce menjamin kenyamanan dari sensasi duduk di dalam kabin saja tidak cukup.
Mereka ingin menahbiskan Rolls-Royce Phantom VIII sebagai mobil yang paling senyap di dunia.
Meskipun sasis 'Architecture of Luxury' lebih ringan, namun bobot keseluruhan Phantom VIII relatif mirip dengan sebelumnya.
Tak lain karena Rolls-Royce memasukkan lebih banyak peredam suara dengan berat total 130 kg.
Itu semata-mata demi menciptakan interior yang sangat senyap.
Untuk memastikan penumpang Rolls-Royce tak mendengar apa pun dari luar, Phantom VIII juga menggunakan kaca mobil setebal 6 mm.
Saat kami menutup semua pintu dan kaca Rolls-Royce Phantom VIII, suasana riuh dan suara musik di luar mobil saat acara launching hampir tak terdengar dari dalam mobil.
Merasakan sensasi duduk di dalam kabin Phantom VIII memang menjadi sebuah pengalaman mengagumkan.
Untuk impresi pertama kami pada Chevrolet Colorado Centennial Edition, silahkan klik di sini: