Ambassador Kejuaraan Dunia MXGP 2018 Indonesia, Fatir Muchtar: Doyan Naik Trail

Thio Pahlevi - Selasa, 15 Mei 2018 | 10:42 WIB

Fathir Muchtar, salah satu ambassador MXGP2018 (Thio Pahlevi - )

GridOto.com – Ajang motocross dunia MXGP 2018 kembali digelar di Indonesia dengan jatah dua seri.

Indonesia sendiri menggandeng beberapa nama terkenal sebagai ambasador MXGP 2018.

Duta kejuaraan dunia motocross di Indonesia Matteo Guerinoni, Ibnu Jamil, Fathir Muchtar, dan Anindya K. Putri.

Fatir Muchtar sebagai salah satu ambassador bahkan sangat antusias menyambut ajang ini.

(BACA JUGA:Kejuaraan Dunia Motocross MXGP 2018, Indonesia Kirim Delapan Pembalap)

“Senang ya, karena tahun lalu sudah diselenggarakan dan sekarang ditambah serinya malah. Istimewa banget. Berarti Indonesia memang dipercaya untuk menyelenggarakan ajang ini,” kata Fatir.

Ia juga berharap, Indonesia sukses dalam menyelenggarakan ajang dunia motocross ini.

“Harapannya supaya akan lebih sukses lagi. Penontonnya lebih banyak lagi. Antusiasme masyarakat juga dapat tersalurkan. Karena menonton motocross itu serunya bukan main. Beda banget sama MotoGP. Kalau MotoGP serunya mungkin hanya saat start-nya saja, tikungan pertama sudah. Kalau motocross seru sampai akhir,” kata pria yang hobi motoran ini.

“Senang motoran mulai dari sekolah SMA. Main trail juga karena hobi selancar saya kalau jalan kaki ke lokasinya jauh, akhirnya pakai motor trail,” lanjutnya.

(BACA JUGA:Gelar Ajang Kejuaraan Dunia MXGP 2018, Indonesia Dapat Jatah Dua Seri)

Hobi motoran ini juga ditunjukan Fatir melalui beberapa motor yang pernah digunakannya, khususnya motor trail.

“Kalau untuk motor trail, pertama kali pakai Suzuki TS 125. Tahun 1999 saya ganti Hyosung RX125. Terus sampai tahun 2008 saya jual, main motor lagi tiga tahun lalu pakai Husqvarna TE250. Kalau tahun 2018 ini pakai Husqvarna TE300 Injection yang baru,” kata salah satu artis ramah yang sering menghiasi layar kaca ini.

Nah, bagaimana untuk mobilitasnya sehari-hari?

“Kalau harian pakai Vespa klasik aja. Vespa Sprint tahun 1971 dan juga Vespa Corsa 125. Ada juga yang matiknya untuk cadangan kalau yang klasik lagi ngambek,” jawabnya sembari tertawa.

Pria kelahiran 23 Desember 1979 ini juga ternyata senang melakukan turing.

“Kalau turing saya pakai KTM 690. Paling jauh dulu ke Bali tahun 1999 waktu masih pakai Hyosung RX125. Tapi sekarang sudah punya motor cc gede malah sulit untuk kemana-mana karena kesibukan,” tutup Fatir.