GridOto.com - Pagi ini (13/5/2018) Indonesia kembali berduka setelah tiga gereja di Surabaya menjadi sasaran bom mobil yang merenggut 11 korban jiwa.
Tak hanya itu, sampai saat ini sudah tercatat 41 korban luka-luka dari aksi teror tersebut.
Ternyata, penggunaan bom mobil sudah eksis sejak zaman dulu sob.
Bom mobil diduga sebagai alat peledak dari abad ke-16 yang bernama Hellburners dan dianggap sebagai senjata pemusnah massal.
(BACA JUGA: Honda Accord Maestro 27 Tahun Jadi Pajangan di Rumah, Ini Pengakuan Pemiliknya)
Hal itu karena hellburners dapat menyebabkan kerusakan besar pada objek yang dituju.
Hellburners digunakan pada kapal-kapal yang penuh bahan peledak.
Meskipun menggunakan teknologi yang kurang halus, prinsip dasar dari hellburner mirip dengan bom mobil.
Mungkin, bom mobil pertama di dunia adalah pengeboman di Bath School tahun 1927.
(BACA JUGA: Pecah! Lebih Dari 3.000 Mobil Honda Ramaikan Honda Fastival 2018 di Jakarta)
Peristiwa itu menyebabkan 45 orang, termasuk pembom, tewas dan separuh sekolah diledakkan.
Bom mobil saat ini adalah fenomena yang didominasi Timur Tengah.
Taktik ini pertama kali diperkenalkan ke wilayah tersebut oleh kelompok Stern Gang, yang menggunakannya secara ekstensif terhadap sasaran militer Palestina dan Inggris.
Taktik ini pertama kali diperkenalkan ke wilayah tersebut oleh Stern Gang, yang menggunakannya secara ekstensif terhadap sasaran militer Palestina dan Inggris
(BACA JUGA: Mengulik Luka, Inilah 4 Kasus Bom Mobil Menggemparkan di Indonesia)
Dalam Perang Saudara Lebanon, diperkirakan 3.641 bom mobil diledakkan.
Alasan penggunaan bom mobil digemari karena dapat mengangkut bahan peledak dalam jumlah banyak tanpa menimbulkan kecurigaan.
Selain itu, cara mengaktifkan bom mobil pun beragam, seperti membuka pintu kendaraan, menghidupkan mesin, menekan pedal gas atau rem atau hanya menyalakan sekering atau mengatur perangkat waktu.
Tak hanya itu, bensin dalam tangki bahan bakar kendaraan dapat membuat ledakan bom lebih kuat.