Jelang Bulan Ramadan, Pengguna Jalan Kota Medan Malah Dihantui Banjir

Ditta Aditya Pratama - Rabu, 9 Mei 2018 | 06:00 WIB

Ilustrasi banjir di Kota Medan (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Memasuki pertengahan Bulan Mei memang hujan mulai jarang turun di beberapa kota di Indonesia.

Meski begitu, buat kamu yang tinggal di Kota Medan, Sumatera Utara mesti tetap berhati-hati.

Cuaca di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan kerap berubah-ubah.

Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, bulan Mei hingga awal Juni 2018 merupakan puncak pertama musim penghujan.

(BACA JUGA: Merinding, Korban Kecelakaan Pulang ke Rumah Sebelum Jenazah Disalatkan)

"Kondisi hujan di Kota Medan dalam kategori normal dan bisa saja menimbulkan banjir. Namun, banjir yang terjadi masuk kategori menengah," kata Staf Pelayanan Jasa BMKG Wilayah I Medan, Martha Manurungkepada Tribun Medan yang dikutip GridOto.com.

Ia mengatakan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di Kota Medan akan menimbulkan genangan-genangan air.

"Berdasarkan data yang kami himpun, di minggu pertama Mei 2018 suhu tertinggi berada di angka 34,5 derajat celcius. Itu terjadi pada tanggal 5 Mei. Terkait suhu udara, saat ini memasuki suhu terendah yaitu 32 derajat," katanya.

Untuk kelembaban, sambung Martha, kondisinya menurun dua hari belakangan ini di angka 30 persen dengan kekeringan level atas.

(BACA JUGA: Marc Marquez Bilang Valentino Rossi Bisa Merusak MotoGP)

"Kondisi hujan dengan intensitas ringan sebenarnya terjadi pula pada daerah lain. Seperti halnya Binjai, Langkat, Nias dan Gunung Sitoli," terang Martha.

Kemudian, sambungnya, hujan dengan intensitas sedang terjadi di Humbang Hasundutan, Dairi, dan Tanah Karo. Sementara di Kabupaten Asahan, hujan masuk dalam kategori tinggi.

"Pemanasan matahari cukup intensif di pagi hingga siang hari. Kondisi itulah mendorong munculnya awan konvektif yang berevaporasi menjadi curahan air hujan," katanya.

Memasuki Ramadan nanti, cuaca masih terpantau hujan dengan intensitas ringan.

(BACA JUGA: Kocak! Bergaya Pakai Motor Ninja, Eh Ditinggal Sang Pacar yang Pilih Biker Vespa)

Katanya, cuaca akan lebih sejuk karena curah hujan yang cukup tinggi.

"Di Februari dan Maret, kita memasuki musim kemarau. Saat itu curah hujannya kecil dan tidak merata. Di Mei ini akan meningkat dan akan berkutang sedikit di bulan Juni," ucapnya.

Sumatera Utara memiliki tipe hujan Equatorial, yakni memiliki dua puncak musim hujan, pada Mei dan Oktober.

Hal ini membuat wilayah Sumut hampir mendapatkan hujan sepanjang tahun.

Jadi buat kamu yang tinggal di Sumut, mending jaga kondisi kendaraan dan kesehatan kamu juga buat menghadapi cuaca seperti ini ya!

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Kota Medan Masih Berpotensi Banjir