Pikap Hancur Lebur Tertabrak Kereta Api, Penyebabnya Ternyata Ini

Vincensia Enggar Larasati - Senin, 7 Mei 2018 | 15:45 WIB

Kecelakaan lalulintas melibatkan mobil pikap dan kereta api terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu jurusan Solo - Porwodadi, Senin (7/5/2018) (Vincensia Enggar Larasati - )

GridOto.com- Kecelakaan lalu lintas melibatkan pikap dan kereta api terjadi di perlintasan kereta api.

Perlintas tersebut tanpa palang pintu dan terjadi di jurusan Solo - Porwodadi, Senin (7/5/2018).

Tepatnya perlintasan kereta di Desa Dempol, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen sekitar pukul 10.30 WIB.

Dua orang warga Boyolali meninggal dunia.

(BACA JUGA: Geger! Video Pemotor Nekat Maki Petugas di Jalan, Tapi Reaksi Polisi Sungguh di Luar Dugaan)

Berdasar informasi yang dihimpun, laka ini melibatkan kereta api dengan pikap Isuzu Panther dengan nopol AD 1888 Q.

Sopir mobil, Dhevi Kurnia (31) dan penumpang Lina Indriani (31), pasangan suami istri Warga Gerenjeng, Desa Trosobo Sambi, Boyolali, tewas di TKP.

Senu (45) saksi mata mengatakan kendaraan yang ditumpangi dua korban itu berjalan dari jalan Solo ke Purwodadi.

Saat hendak melintas ke arah barat melalui rel tanpa palang pintu, kereta api yang melaju dari arah utara menuju Selatan langsung menabrak mobil tersebut.

(BACA JUGA: Jorge Lorenzo Enggak Terima Disalahkan di Tabrakan Beruntun MotoGP Spanyol)

"Mobilnya langsung terseret setengah kilometer," katanya.

Kedua korban terjepit di dalam mobil dengan luka patah kaki dan luka kepala cukup serius.

Sementara itu, pikap korban mengalami rusak parah.

Lantas jenazah kedua korban langsung dievakuasi oleh petugas menuju rumah sakit.

Kapolres Sragen AKBP Arief Budiman mengatakan pikap tersebut menyeberang di perlintasan kereta api yang tak ada pintunya.

(BACA JUGA: Valentino Rossi Mengaku Sedih Karena Pihak Yamaha Lambat)

"Ini dari sisi pengamanan memang membahayakan. Sekarang ada lagi kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu," katanya.

Kapolres Sragen mengaku akan segera menginventarisir semua perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang ada di Sragen.

"Lalu kita komunikasikan dengan PT KAI dan Pemkab Sragen agar melakukan langkah-langkah agar kecelakaan ini tak terulang kembali," jelasnya.

Duh, jadi pelajaran buat semua jika berkendara melewati perlintas KA tak berpalang pintu lebih waspada.

Artikel Ini Sudah Tayang di Tribunnews.com Dengan Judul Pikap Terseret Sejauh 500 Meter Setelah Tertabrak KA, Dua Orang Tewas