Benarkah Kalau di Luar Negeri GSX-S 150 Pantas Disebut 'Motor Egois'?

Yosana Okter Handono - Minggu, 29 April 2018 | 10:35 WIB

Suzuki GSX-S150, punya platform yang sama dengan GSX-R150 (Yosana Okter Handono - )

GridOto.com - Sekarang motor sport 150 cc dengan model naked lebih laku dibanding versi fairing.

Tapi hal itu justru sebaliknya untuk Suzuki!

Karena hasil penjualan GSX-S 150 tahun lalu hanya seperempatnya saja dari GSX-R 150.

Menurut catatan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan GSX-S 150 sebanyak 8.618 unit.

Padahal GSX-R 150 bisa terjual 34.022 unit.

(BACA JUGA:Polisi Kejar Pemotor yang Melanggar, Sekali Buka Helm Bikin Melongo)

Tapi kalau katanya Yohan Yahya, Departement Head of Sales Marketing Suzuki Indomobil Sales (SIS) R2, itu soal penerimaan pasar.

Karena para konsumen Indonesia belum bisa menerima desain bokong GSX-S 150 yang menungging seperti GSX-R 150.

"Kami menggunakan model sport, artinya joknya berbeda. Terlalu menungging. Kami sadar, Indonesia belum sepenuhnya bisa menerima hal itu".

"Kenapa? karena motornya masih dipakai untuk keluarga dan lain-lain," jelas Yohan di stan Suzuki dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/4/2018).

Kompas.com
GSX-R 150 dan GSX-S 150

Sebenarnya untuk dan komponennya, GSX-R dan GSX-S banyak kesamaan.

(BACA JUGA:Seperti Dianaktirikan, Kenapa Sih Suzuki GSX-R 150 di Indonesia Kok Non ABS?)

Karena bokong belakang yang tinggi dan jok terpisah, makanya agak kurang nyaman kalau dibuat berboncengan.

Yohan juga ngomong, kalau desain GSX-S 150 lebih bisa diterima di pasar luar negeri.

Karena disana, konsumen GSX-S 150 lebih fokus dipakai untuk kepentingan individu.

Sepanjang tahun lalu aja, sebanyak 1.926 unit GSX-S 150 sudah dikirim ke negara lain.

Nah, gitu loh Sob maksudnya!

Artikel Serupa Pernah Tayang di Kompas.com dengan Judul Konsumen Sulit Terima Bokong "Nungging" GSX-S 150