GridOto.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian kena tilang polisi di kawasan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
Kapolri ditilang karena mengendarai motor tanpa menggunakan helm tepat di lampu merah arah Jl Wahid Hasyim menuju Sarinah, tepat ke arah Starbuck Coffee.
Bisa sih Kapolri sampai kena tilang gitu?
Jangan kaget dulu. Semua itu hanya adegan dalam syuting film berjudul '22 Menit'.
Jadi insiden Kapolri Tito Karnavian ditilang itu hanyalah kebutuhan film belaka.
Tito dalam kesempatan tersebut, mengendarai motor matic putih.
(BACA JUGA : Inilah Tujuh Sasaran Razia Operasi Patuh 2018, Jangan Sampai Kena Tilang Sob)
Tampak, membonceng sang istri, Tri Suswati Karnavian, mendekap pak Kapolri.
Mereka diberhentikan oleh seorang anggota kepolisian lalu lintas.
Dan diberitahu bahwa mereka melanggar tata tertib berlalu lintas.
Keduanya kompak mengenakan pakaian kasual.
Jenderal bintang empat itu memakai kaus putih dipadu dengan topi cokelat dan kacamata hitam.
Istrinya turut mengenakan kacamata hitam, dengan balutan hijab yang dilengkapi topi lebar.
(BACA JUGA : Polisi Kejar Pemotor yang Melanggar, Sekali Buka Helm Bikin Melongo)
Awalnya, Kapolri Tito Karnavian disebut-sebut bakal memerankan sosok Kapolda Metro Jaya dalam film itu.
Film berjudul ’22 Menit’ itu mengisahkan aksi heroik kepolisian menumpas aksi bom bunuh diri Thamrin.
Kejadian Kapolri ditilang itu ternyata hanya adegan syuting film itu.
Adegan itu merupakan pesan kepada masyarakat yang ingin disampaikan kepolisian melalui film arahan sutradara Eugene Panji tersebut.
"Iya, bapak syuting adegan ini saja (ditilang). Pesan kepada masyarakat," ujar Koorspripim Polri, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
(BACA JUGA : Video Teknik Salip Pembalap yang Dipakai Marc Marquez Contek Valentino Rossi)
Dalam kesempatan itu juga terlihat Karomisintel Divhubinter Polri, Brigjen Pol Krishna Murti.
Sebelumnya, Tito nampak di Starbuck Coffee bersama sang istri, ketika syuting film '22 Menit' dilakukan di kawasan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
Film ini berusaha menceritakan aksi teror bom bunuh diri pada Januari 2016 lalu.
Saat kejadian itu, Tito masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.