GridOto.com-Anda bisa melakukan pengujian emisi gas buang mobil Anda di bengkel yang memiliki alat tes gas buang kendaraan alias gas analyzer.
Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
Setelah mobil Anda selesai dites, mesin uji gas buang akan mengeluarkan cetakan data hasil pengujian.
Nah, berikut penjelasan cara membaca hasil uji emisi gas buang mobil?
Parameter utama di kerta hasil uji emisi yang wajib diketahui adalah kandungan CO dan HC.
(BACA JUGA: Cara Memasang Dan Mengaktifkan GPS Tracker Di Mobil)
Pasalnya, mereka adalah emisi gas yang berbahaya bagi lingkungan dan manusia.
"Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%," ucap Trikurniawan, Kepala Bengkel Nawilis, Radio Dalam, Jakarta Selatan kepada GridOto.com (24/4).
Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
"Jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus," lanjut Trikurniawan.
Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
(BACA JUGA: Aki Mobil Tekor, Jangan Menangis, Beib. Pakai Alat Ini Saja)
"Kalau buat HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC kalau semakin kecil maka semakin baik," terang Trikurniawan.
Selain CO dan HC, data lain yang tercantum biasanya adalah kandungan O2.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
"Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil," terang Trikurniawan.
Terakhir, adalah lambda.
(BACA JUGA: Berbagai Pilihan Penstabil Listrik Untuk Penghemat Bahan Bakar)
Lambda ini adalah angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin.
Nilai ideal dari lambda adalah 1.
"Umumnya Lamda yang diukur 0,980 sampai 1,2, kalau lebih atau kurang dari angka itu berarti campurannya tidak ideal," kata Trikurniawan.