Awas, Ini Bahaya Udara Panas Di Kabin Mobil

Radityo Herdianto - Selasa, 24 April 2018 | 15:00 WIB

Interior BMW 430i (Radityo Herdianto - )

GridOto.com-Memarkir kendaraan di bawah terik matahari membuat suhu udara di interior meningkat tinggi.

Udara panas di kabin ini sebenarnya sangat berbahaya.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa bahan plastik di dasbor, bangku, dan bagian lain dapat menghasilkan gas benzena (C6H6) setelah beberapa waktu berada di ruangan bersuhu tinggi.

Bagi manusia gas benzena ini bila terhirup bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya kanker.

Untuk mengeluarkan udara panas, seluruh jendela perlu dibuka lebar agar udara cepat bersirkulasi.

(BACA JUGA: Mengenal Teknologi Plug-in Hybrid di Mercedes-Benz E 350 e)

Dengan membuka jendela, suhu kabin akan lebih cepat turun.

Agar sirkulasi udara lebih cepat terjadi, setelah kaca dibuka lebar-lebar, hidupkan AC dengan posisi blower paling tinggi.

Hal ini dilakukan untuk mendorong udara panas keluar kabin.

Selain menyetel blower AC di level tertinggi, setel sirkulasi AC di posisi terbuka.

(BACA JUGA: Ini Bedanya Waxing, Nano Coating, dan Ceramic Coating)

Dengan setelan ini, udara luar akan terisap masuk dan mendorong panas keluar.

Setelah suhu di dalam dan luar kabin sama, Anda dapat menutup jendela dan mengubah sirkulasi AC kembali ke posisi tertutup.

Setelah itu, tinggal menunggu performa AC untuk menurunkan suhu mencapai level ideal sesuai kebutuhan.