GridOto.com - Kalau kamu orang Surabaya yang kebetulan kerja di Jakarta, atau kalau kamu sering bolak balik dua kota itu?
Pasti paham betul deh kalau jarak dari Jakarta hingga Surabaya memang tidak dekat.
Paling cepat tentu naik pesawat terbang yang cuma perlu waktu sekitar 1,5 jam, sedangkan kereta api tercepat saja bisa tembus waktu 9 jam untuk sampai.
Kalau naik bis biasanya makan waktu sehari semalam, begitu juga kalau bawa mobil sendiri atau naik motor.
(BACA JUGA: Gokil Nggak Ada Obatnya! Ini Pemegang Rekor Ketinggian Tertinggi Naik Motor, Nyampe 6000 Meter Cuy!)
Tapi kamu dijamin kaget kalau rekor Jakarta - Surabaya ternyata hanya 10 jam saja.
Sudah gitu jalurnya enggak lewat pantura, tapi lewat jalur de Grote Postweg yang dibangun oleh Daendels.
Itu berarti dari Jakarta kamu harus memutar ke Bogor, melintasi Bandung, kemudian melalui Sumedang dan akhirnya sampai pantura lagi di Cirebon.
Dijamin enggak diajarin di sekolah nih, rekor tersebut diciptakan oleh Gerrit de Raadt pada 18 Agustus 1932.
Yuk baca artikel ini sampai habis ke halaman berikutnya, yang kayak begini dijamin enggak diajarin di sekolah, hehehe...
Motor yang digunakan De Raadt adalah Rudge yang merupakan produk pabrikan Rudge Whitworth Cycles asal Inggris.
Total jarak tempuh yang ia lalui kira-kira 845km, berarti kecepatan rata-ratanya sekitar 84,5 km/jam.
Ngomongin soal motornya, jangan dianggap remeh karena Rudge Ulster aslinya adalah motor untuk balapan.
Diproduksi pada tahun 1929 hingga 1939, Rudge Ulster memiliki mesin 500cc yang dianggap terkencang pada masanya.
(BACA SELENGKAPNYA TENTANG RUDGE ULSTER DI ARTIKEL INI: Ini Motor Yang Memecahkan Rekor Jakarta Surabaya Dalam Waktu 10 Jam!)
Pasti bakal ada nih yang bilang bisa ngebut dan cepat sampai gitu karena dulu jalanan kosong.
Memang sih tahun segitu jalanan tidak seramai sekarang, tapi jelas medannya juga jauh berbeda dengan sekarang, masih berupa bebatuan, tanah dan membelah hutan.
Tidak ada pom bensin, bengkel, atau tukang tambal ban jika motornya mengalami kendala.
Itu berarti Gerrit harus nyetok di setiap kota yang ia lalui, kemudian mengangkut seluruh perbekalannya di motor.
Belum lagi kalau sampai disergap pejuang Indonesia, ingat Sob, saat itu negeri ini lagi berperang lawan penjajah.
Makanya cuma orang nekat saja yang berani melintas sendirian, sehingga orang yang berani naik motor dari Jakarta Surabaya udah dianggap bermental baja.
Sepertinya rekor Gerrit de Raadt bakalan awet, apalagi kalau melihat kondisi lalu lintas sekarang yang rame banget.
Sobat enggak perlu deh ikut-ikutan memecahkan rekor Gerrit, cukup tahu saja ya!
A post shared by GridOto (@gridoto) on