"Jadi gabungan dua solusi, pertama regulasi dan kedua teknologi." ujar Hadi dikutip dari kompas.com.
"Dari regulasi, di Korsel itu taksi online diposisikan sebagai pelengkap yang bisa menggunakan kendaraan pribadi, bisa melayani untuk jam-jam tertentu untuk commuter. Jadi istilahnya car pool," tambahnya.
Di Korsel, taksi konvensional ternyata diberikan fasilitas layaknya aplikasi seperti taksi online.
"Jadi kalau di kita biasanya kan pakai WhatsApp, kalau disana semua orang pakai Kakao Talk." ujar Hadi.
"Nah, perusahaan itulah yang mengembangkan aplikasi gratis bagi perusahaan taksi konvensional. Sebanyak 96 persen perusahaan taksi konvensional menggunakan aplikasi gratis itu," terang dia.
Bisa jadi solusi nih untuk pemerintah di Indonesia dalam mengatur taksi online!
Artikel ini sudah dipublikasikan di kompas.com dengan judul Di Korsel, Taksi Online Hanya Boleh Beroperasi 6 Jam Sehari