Bukan Lagi Trabasan! Ini Perjuangan Siswa di Gorontalo Demi Ikut Ujian Nasional

Ditta Aditya Pratama - Rabu, 11 April 2018 | 07:02 WIB

Bukan lagi adventure nih Sob... (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Kalau kamu cuma lihat foto diatas, mungkin kamu nyangka komunitas adventure lagi trabasan di medan off-road berat.

Nggak ada aspal di tempat tinggal Ayikal Yupiter Apita (18), siswa SMA Negeri Pinogu, ia harus menempuh medan berat melintasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone untuk melakukan ujian nasional berbasis komputer di SMK Negeri Suwawa.

Cara menuju Suwawa dari Pinogu hanya ada dua, jalan kaki atau naik ojek.

Ongkos ojek Rp 600.000 untuk perjalanan pergi pulang dan kondisi jalur ojek lebih parah dibandingkan jalan setapak yang dilalui rombongan siswa.

(BACA JUGA: Enggak Usah Sok Ngambek, Rossi Pernah Tabrak Pembalap Ini Sampai Geram)

Para siswa ini berasal dari 5 desa di Kecamatan Pinogu, Bangio, Pinogu Permai, Tilonggibila, Pinogu Induk, dan Dataran Hijau.

Menyusuri jalan setapak di rimba belantara bukanlah kegiatan yang menyenangkan, jalan ini yang dilalui tidak jarang terbenam longsoran atau dipenuhi lumpur.

Selain medan berat, Warga Pinogu paham betul kalau banyak sekali hewan liar yang akan menghadang perjalanan mereka.

Ini yang membuat perjalanannya semakin panjang.

(BACA JUGA: Di Kota Ini, Vespa Jadul Jadi Transportasi Andalan)

Dimulai dari lintah, monyet, anoa, hingga babirusa dan yang paling ditakuti rombongan siswa ini adalah bertemu babi putih.

Namun semua itu dilalui para siswa demi meraih masa depan mereka.

Jadi buat kamu yang tinggal di daerah perkotaan, mestinya malu nih sama perjuangan mereka yang susah payah mau ikut ujian saja harus seperti ini.

GridOto juga berharap semoga pemerintah Gorontalo jadi lebih memperhatikan infrastruktur jalan.

Kasihan deh kalau ada yang sampai putus cita-citanya cuma karena alasan enggak ada akses ke sekolah!

 

Sebelum mendaftar terlebih dulu siapkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Surat Izin Mengemudi (SIM), Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli beserta fotokopi untuk yang mendaftar manual dan versi scan bagi yang akan mendaftar online. Pastikan juga bagian motor anda mulai dari tidak dimodifikasi, harus ada penyangga standar dua, dilengkapi pegangan belakang, tangki mesin harus kosong, kaca spion dilepas, kunci motor diberikan kepada petugas dan cc motor maksimal 150 cc. Adapun 13 stasiun yang menyediakan layanan mudik motor gratis dengan kereta api adalah Stasiun Jakarta Gudang, Stasiun Bekasi, Stasiun Jatinegara, Stasiun Kemayoran, Stasiun Tangerang, Stasiun Depok Baru, Stasiun Bogor, Stasiun Serpong, Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Cikarang, Stasiun Cimahi, Stasiun Bandung, dan Stasiun Kiaracondong. Arus mudik dilaksanakan selama 6 hari dimulai 8 Juni sampai 13 Juni 2018 dan untuk arus balik dilaksanakan selama 7 hari dimulai dari 19 Juni sampai 25 Juni 2018. Untuk mudik gratis dengan kapal laut Pemerintah menyediakan 15.200 unit Sepeda Motor dan 30.400 orang yang akan diangkut oleh kapal laut yang selamat, aman, tertib dan nyaman. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti program mudik gratis 2018 dengan kapal laut ini, dapat mendaftar secara online melalui website: mudikgratis.dephub.go.id. Atau dapat juga mendaftar langsung di Terminal Penumpang Nusantara, Pelabuhan Utama Tanjung Priok Jl. Panaitan no. 105 Tanjung Priok Jakarta Utara. Simak berita otomotif lainnya hanya .di GridOto.com #Mudik #Gratis #KementerianPerhubungan #Perhubungan #Konektivitas #PerhubunganLaut #gridoto #kompasgramedia #otomotif #duniaotomotif #otomania #motorplus #motorplusonline #jip #otomotifweekly #kompasotomotif #gridnetwork

A post shared by GridOto (@gridoto) on

Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Perjuangan 13 Siswa SMA di Gorontalo Ikut Ujian Nasional"