GridOto.com - 23 Maret lalu, Tesla Model X terlibat kecelakaan parah hingga menyebabkan mobil terbelah dan terbakar di California, Amerika Serikat.
Akibatnya, pengemudi bernama Walter Huang pun meninggal dunia.
Insiden itu diduga karena sistem Autopilot atau kendali otomatis Tesla yang gagal berfungsi.
Apakah murni kesalahan sistem, atau ada unsur human error?
(BACA JUGA: Yamaha RX-King Made in Japan Dijual Rp 300 Juta, Beneran Tuh Buatan Jepang?)
Menjawab hal itu, Tesla secara resmi mengumumkan bahwa sistem Autopilot mobil memang benar sedang diaktifkan saat terjadi kecelakaan.
Tapi, berdasarkan data ECU, pengemudi terdeteksi tidak memegang setir sama sekali saat terjadi kecelakaan.
Pengemudi tidak memegang setir selama 6 detik tepat sebelum terjadi kecelakaan.
Padahal sistem komputer, sudah mengingatkan pengemudi untuk kembali pegang setir jika terdeteksi tidak memegangnya selama 5 detik.
(BACA JUGA: Membobol Toyota Kijang Innova Lewat Kaca Kecil Berbentuk Segitiga)
Sayangnya peringatan itu diabaikan pengemudi, hingga akhirnya kejadian maut ini terjadi.
Anehnya, kakak dari korban mengaku kalau mendiang sudah mengeluh mobilnya sering berbelok sendiri di lokasi kejadian.
Ia pun sudah mengeluhkan masalahnya ke dealer Tesla, keluhannya tidak terbukti saat pihak Tesla membawa mobilnya melintasi lokasi maut itu.
Intinya, meski mampu membuat mobil berjalan otomatis, peran manusia dalam mengontrol kendaraan itu tak tergantikan ya!