GridOto.com - Cerita mengenai eksistensi pabrikan motor berlogo sayap mengepak di Indonesia dimulai dari kehadiran Honda Super 90 (S90) di tahun 1960-an.
Waktu itu, Federal Motor yang menjadi embrio PT Astra Honda Motor (AHM) sekarang, mendatangkan S90 secara utuh (built up) dari Jepang.
Honda S90 sendiri memiliki riwayat produksi antara tahun 1964-1969.
Motor yang mengusung konsep naked bike ini dibekali spesifikasi mesin 4-tak, 89,5cc, OHC, berpendingin udara, dengan konfigurasi bore x stroke, 50mm x 45,6mm.
Punya konfigurasi mesin tidur ala mesin motor bebek, Honda S90 dibekali transmisi manual 4-percepatan, dan diklaim mampu mengeluarkan tenaga puncak 8 dk pada 9.500 rpm, dengan top speed mencapai 99,8 km/jam.
(BACA JUGA: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Dia Perbedaan Honda S90 dan Honda S90Z!)
Setelah mengimpornya secara utuh, Federal Motor melanjutkan penjualan Honda S90, dengan merakitnya di Indonesia, pada tahun 1971.
Nama S90 pun diganti menjadi S90z. Dan mempunyai riwayat produksi antara tahun 1970 - 1975.
Secara fisik, hampir tidak ditemui perbedaan mencolok antara varian S90 dan S90z.
Terlebih pada bagian sasis, masih sama-sama mengusung konsep underbone.
Tapi jika diteliti lagi, S90z memiliki desain tangki dan lampu utama yang berbeda.
Desain tangki S90z, kendati masih didominasi aksen krom, namun memiliki logo Honda yang berbeda dan area krom yang lebih luas.
Di samping itu, desain lampu utama S90z tampak lebih besar, dengan model panel instrumen yang terpisah dengan lampu utama.
Beda dengan Honda S90 yang lampu utamanya cenderung kecil dan pipih, dengan panel instrumen menyatu.
Seiring perjalanan, S90z juga mendapat mendapat nama lain yaitu Honda Astra 90, karena merupakan motor pertama produksi Federal Motor yang sebagian sahamnya dimiliki PT Astra International.
Kisah klasik Honda S90z ini pun berakhir pada tahun 1980-an, ketika Federal Motor meluncurkan Honda Win 100.