GridOto.com - Foto di atas menunjukkan pembalap Ducati, Jorge Lorenzo, yang sedang menikung menggunakan Desmosedici GP18-nya.
Di foto tersebut Jorge Lorenzo terlihat cukup miring dengan siku dan lutut yang hampir menyentuh aspal.
Eh, ada yang perhatiin jempol kiri Jorge Lorenzo?
Kok kayak mencet apa begitu ya?
(BACA JUGA:Dibuka Blak-Blakan, Pembalap Top MotoGP Perlakukan Pabrikan Seperti Budak)
Yap, Jorge Lorenzo sedang menggunakan thumb brake alias rem jempol sob.
Sebagian mungkin sudah tahu, thumb brake sudah digunakan sejak era legenda MotoGP, Mick Doohan, ketika era 90-an bersama Honda NSR500-nya.
Doohan saat itu mengalami cedera kaki kanan setelah kecelakaan hebat dan akhirnya menggunakan teknologi thumb brake.
Dengan thumb brake, pembalap asal Australia itu masih bisa jadi juara kok.
(BACA JUGA:Gerry Salim Pamer Helm Baru, Sumpah Nasionalisme Banget Desainnya!)
Di beberapa kesempatan, terutama ketika kaki kanannya cedera, Valentino Rossi juga menggunakan alat tersebut di atas trek, misal saja di musim 2017 lalu.
Rider Ducati termasuk pembalap yang paling sering menggunakan teknologi ini dibanding pembalap lainnya.
Pembalap Ducati dilatih memori otaknya untuk bisa menggunakan dua tuas rem belakang, dengan kaki kanan maupun jempol kirinya.
Menggunakan rem belakang menambah keuntungan menikung dalam beberapa cara.
(BACA JUGA:Seberapa Mahal Kontrak Logo 'Satu HATI' di Tim Repsol Honda?)
Jika pembalap menggunakan rem depan saja maka beban akan terpusat ke depan dan motor akan kesulitan untuk belok.
Coba lihat saja di MotoGP sampai saat ini, kebanyakan masih lebih banyak menggunakan ban depan sebelum masuk tikungan, makanya roda belakang terlihat terangkat.
Sedangkan menggunakan rem belakang, distribusi beban akan lebih merata dan menikung menjadi lebih mudah.
Selain itu, mengurangi kecepatan dengan rem belakang juga mengurangi tekanan ban depan, jadinya ban depan lebih awet deh.
(BACA JUGA:Nominalnya Bikin Melongo! Ducati Siapkan Proposal Besar Cegah Andrea Dovizioso Hengkang)
Memaksimalkan peran rem belakang membuat pembalap masuk dan keluar tikungan lebih cepat.
Karakter motor Desmosedici memang mengharuskan penggunaan rem belakang lebih dari motor lainnya.
"Tanpa rem belakang hampir mustahil untuk menggunakan Ducati," kata Danilo Petrucci, pembalap Pramac Ducati, dilansir GridOto.com dari MotorsportMagazine.
Penggunaan rem belakang juga mengurangi risiko wheelie saat akselerasi keluar dari tikungan.
(BACA JUGA:Panas Bikin Meleleh! Suhu Ban MotoGP Bisa Sampai Segini di Trek)
Nah di sini lah peran thumb brake jadi masuk akal.
Karena pembalap membutuhkan kakinya untuk menambah kontrol saat masuk dan keluar tikungan, mengaktifkan rem belakang dengan jempol kiri memberi manfaat lebih.
Apalagi kalau melihat leg dangle (aksi menjulurkan kaki) saat pembalap mau menikung, maka penggunaan thumb brake lebih bagus dong.
Sistem thumb brake Ducati berbeda dengan yang lainnya, misalnya yang digunakan Valentino Rossi musim lalu.
(BACA JUGA:Mengapa Motor MotoGP Memakai Ban Gundul? Ini Lo Alasannya!)
Di Desmosedici, tuas pijakan dan tuas jempol rem belakang tidak bisa digunakan dalam waktu bersamaan karena keduanya terhubung ke dua piston rem yang sama.
Sedangkan yang digunakan Rossi, kedua tuas punya pistonnya masing-masing, jadi total ada empat piston, jadi bisa digunakan bersamaan.
"Kami sedang mengembangkan sistem jempol ini karena lebih ergonomis untuk pembalap dan itulah mengapa banyak pembalap sudah meminta untuk menggunakan sistem ini," ungkap mekanik Brembo, Davide Acerbis.
Namun tidak semua pembalap nyaman dengan teknologi ini.
(BACA JUGA:Ngebut dari Bumi Sampai Matahari, Mobil F1 dan Motor MotoGP Butuh Waktu Berapa Lama Ya?)
"Marc juga mencoba sistem ini, tapi karena dia sensitif dan dia tidak akan senang sampai kami bisa memberi thumb brake yang cocok dengannya," sambungnya.
Penggunaan rem ini tidak bisa disamaratakan, makanya Brembo membuat sesuai dengan keinginan dan karakter pembalap.