GridOto.com - Sudah pada tahu dong pastinya kalau ajang Reli Dakar (dulunya bernama Reli Paris-Dakar) adalah ajang balap paling mematikan.
Ajang reli yang menempuh jarak 10.000 kilometer ini dimulai dari kota Paris, Perancis hingga kota Dakar, Senegal.
Reli ini benar-benar mematikan karena jalanan yang dilalui adalah berbagi jenis medan off-road.
Per hari para pereli harus menghadapi jarak sekitar 800 hingga 900 km untuk menuju ke stage selanjutnya.
Ya kira-kira ini jaraknya kurang lebih sama seperti berkendara dari Banten menuju Surabaya.
(Baca juga: Nih Estimasi Biaya Servis Besar Vespa 2-Tak di Bengkel Spesialis)
Hal tersebut dilakukan setiap hari oleh para pembalap Reli Paris-Dakar hanya dengan waktu istirahat di malam hari.
Namun perlu diingat, jalur reli ini bukan jalur biasa karena medan yang dilalui adalah alam liar dan tidak mudah diprediksi.
Banyak pembalap yang mengalami kehilangan arah, terperosok, bahkan tak sedikit juga yang meninggal karena insiden di ajang ini.
Tentu saja kendaraan yang disiapkan enggak main-main, sudah pasti harus berspesifikasi off-road dan memiiliki ketahanan tinggi.
Tapi pasti banyak yang belum tahu kalau dulu skuter lansiran Piaggio dari Italia yaitu Vespa juga pernah main di ajang Reli Paris-Dakar.
Sudah pada tahu dong pastinya gimana bentuk kendaraan roda dua berupa skuter yang bernama Vespa ini.
Kebayang enggak sih kalau Vespa diajak main off-road kaya gimana, bisa rontok semua pasti tuh rangka maupun mesinnya.
Namun ternyata terbukti kalau Vespa juga bisa lo ngadepin ganasnya Reli Paris-Dakar.
Peristiwa ini terjadi pada ajang Reli Paris-Dakar di tahun 1980, dan dilakukan oleh empat orang pembalap kebangsaan Perancis.
Pembalap tersebut adalah Yvan Tcherniavsky, Bernard Tcherniavsky, Bernard Neimer, dan Marc Simonot.
Penunggang Vespa PX200S yang sudah menjadi berspesifikasi balap tersebut secara berurutan mendapatkan nomor start #5, #6, #7, dan #8.
(Baca juga: Ini Biaya Perbaikan Bodi Vespa Modern di Bengkel Spesialis)
Lucunya, tim ini justru diinisiasi oleh seorang manajer tim Honda di ajang tersebut yang bernama Jean Francois Piot.
Vespa mereka tentu saja sudah dimodifikasi demi menambah performa menghadapi ganasnya jalur Paris-Dakar.
Seperti modifikasi tangki tambahan, suspensi, karet ban, airbox filter karburator, dan tentu saja tambahan stiker sponsor. Hehehe…
Pada 1 Januari 1980, empat pembalap “gila” ini berangkat dari garis start bersamaan dengan 211 buah pembalap lain dari kategori mobil, motor, dan truk.
Empat pembalap tersebut tidak sendiri, mereka didampingi oleh kru pendukung dengan menumpangi dua mobil berjenis Land Rover.
Kru pendukung bertugas membawa empat pembalap ke bivac (tempat istirahat) saat malam tiba serta melakukan reparasi apabila terjadi kerusakan.
Pada 23 Januari, Marc Simonot (#8) dan Bernard Tcherniavsky (#6) berhasil menggebrak garis finish ajang tersebut.
Dua orang ini berhasil melewati jarak sejauh 10.000 km dan melewati 7 negara dengan mengendari Vespa mereka.
Di mana pada posisi lain hanya ada 71 dari 211 pembalap yang berhasil mencapai garis finish.
(Baca juga: Masuk Dalam Kategori Spare Part, Aksesori Vespa Sumbang 15 Persen Penjualan )
Bila dibuat perbandingan berarti 50% pereli Vespa berhasil finish, sedangkan pengendara dari berbagai kategori lainnya hanya 39% saja yang mencapai garis finish.
Hal ini tentu saja menjadi sebuah sejarah, di mana sebuah kendaraan yang berbentuk skuter berhasil melalui beratnya ajang sekelas Reli Paris-Dakar.
Bayangkan saja skuter tersebut ikut melahap medan off-road yang sama untuk motor sekelas BMW GS, Honda XL dan juga Yamaha XT.
Namun tetap perlu diingat, Vespa bukan lah kendaraan yang dibuat untuk menghadapi medan berat seperti ajang Reli Paris-Dakar.
Terbukti hanya Vespa tunggangan Marc Simonot saja yang mencapai garis finish dengan kondisi digeber sendiri oleh si pembalap.
Sedangkan untuk Bernard Tcherniavsky beberapa kali mesin Vespa-nya mengalami ngadat saat di putaran final hingga akhirnya ditarik Land Rover hingga garis finish.
(Baca juga: Kapan Vespa Listrik Hadir di Indonesia? Ini Jawabannya)
Lalu untuk salah satu Vespa yang gagal mencapai garis finish yaitu milik Bernard Neimer mengalami kerusakan parah di rangka.
Hmm... boleh juga ternyata ya kekuatan Vespa, pantes aja sampai sekarang pada panjang umur.