GridOto.com - Belakangan ini aksi demo banyak dilakukan oleh driver ojek online terkait kebijakan masalah tarif yang diubah oleh perusahaan.
Rupanya hal itu turut menjadi perhatian Pemerintah, terbukti dengan diadakannya rapat yang membahas tuntutan driver ojek online di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Rabu (28/3/2018).
Dalam rapat itu, selain dihadiri oleh pimpinan Grab dan Go-Jek, Kepala Kantor Staff Presiden, Moeldoko, juga turut hadir didampingi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dimintai pendapatnya usai rapat, Moeldoko yakin perusahaan aplikasi transportasi online mau mengikuti usul pemerintah, untuk menaikkan tarif per kilometer yang dibayarkan ke pengemudi.
Moeldoko yakin bahwa apabila usulan itu tak diikuti, perusahaan akan terus menemui persoalan dengan para driver-nya.
(BACA JUGA: Pembuatan SIM akan Diperketat Karena Kecelakaan)
"Kalau dia (perusahaan) semena-mena sama driver-nya, kan mereka akan menghadapi masalah internal," ujar Moeldoko.
"Bisa jadi, misalnya, driver-nya pindah ke tempat lain," sambungnya.
Moeldoko juga mengingatkan bahwa hubungan antara perusahaan dan pengemudi, harus menganut prinsip take and give atau memberi dan menerima yang seimbang.
Berdasarkan kesepakatan bersama, perusahaan dinyatakan akan mulai mengkalkulasi berapa kenaikan tarif untuk pengendara.
Rencananya, keputusan tersebut akan diumumkan lagi pada Senin (2/4/2018) mendatang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Moeldoko Ingatkan Perusahaan Tak Semena-mena dengan Pengemudi Ojek "Online"