GridOto.com - Kenapa sih, kok motor Kawasaki lawas yang ada di Indonesia mesti pakai nama Binter?
Menurut sejarahnya begini lo Sob.
Dulu Binter adalah pemegang merek lokal Indonesia untuk motor Kawasaki yang berasal dari Jepang.
Nama Binter sendiri merupakan kepanjangan dari Bintang Terang.
Yakni sebuah nama perusahaan pemegang distributor motor Kawasaki kala itu.
(BACA JUGA:Mirip Ninja H2, Ninja 250 Dengan 4 Silinder Akan Dirilis Kawasaki?)
Namun sayangnya pada tahun sekitar 1984-an, Bintang Terang harus menutup perusahaannya.
Desas-desusnya sih gara-gara sang pemilik PT. Bintang Terang terkena kasus dan buron ke luar negeri.
Makanya, Kawasaki Jepang menutup usaha 'Binter' nya di Indonesia.
Tapi tak hanya di Indonesia, ternyata Kawasaki juga punya merek lokal di negara lainnya Sob.
Contohnya aja di Malaysia dengan nama Modenas, yang merupakan singkatan dari (Motosikal dan Enjin Nasional).
Bahkan di India, Kawasaki juga memakai nama Bajaj untuk menjual motor sport-nya.
Saat Kawasaki memulai kiprahnya di Indonesia dengan nama Binter, setidaknya ada 6 buah nama motor yang dipasarkan di tanah air.
Mereka adalah Binter KZ200, Binter Joy, Binter KE125, Binter AR125, Binter GTO, dan Binter KH100.
(BACA JUGA:Tua-tua Keladi, Kawasaki Z1000 Custom Cafe Racer)
Sejak ditutupnya Bintang Terang, Kawasaki bisnisnya mengalami vakum dengan waktu yang cukup lama.
Hingga akhirnya pada tahun 1996, Kawasaki baru membuka kembali bisnisnya yang ada di Indonesia.
Dengan bendera PT. Kawasaki Motor Indonesia, serta mengeluarkan seri motor sport dan bebek.
Dimulai hadirnya sebuah motor bermesin 2 tak tunggal dengan kapasitas 150 cc.
Nama motor itu adalah Kawasaki Ninja 150 dengan kode produksi KR150C yang ketenarannya tak pernah pudar sampai detik ini.
Soalnya Kawasaki Ninja 150 sudah menjadi salah satu motor legendaris di Indonesia.