GridOto.com - Istilah "tuyul" dalam layanan ojek online memang sangat merugikan perusahaan sekaligus konsumen.
Oleh karena itu, salah satu perusahaan jasa transportasi online Go-Jek berinisiasi untuk memberantas pengguna "tuyul" ini.
Menurut Vice President Dynamic Culture Go-Jek, Sam Diah mengungkapkan setidaknya ada beberapa langkah antisipasi dalam sistem keamanan yang tengah dikembangkan ini.
Mitra Go-Jek yang diindikasi menggunakan GPS palsu akan mendapatkan notifikasi peringatan melalui ponselnya.
(BACA JUGA: Ini Dia 5 Fakta Mencengangkan Tentang Si 'Tuyul' Taksi Online)
Mitra Go-Jek bakal diberi waktu selama tujuh hari untuk menghapus aplikasi "tuyul" tersebut.
"Tujuh hari itu terhitung sejak Anda (mitra) mendapat notifikasi peringatan," ungkap Sam dalam pertemuan dengan mitra Go-Jek kepada kompas.com.
Jika mitra atau pengendara Go-Jek tidak menggubrisnya, bonus yang didapat tidak bakal cair.
Hukuman terberat yakni didepak dari perusahaan alias pemutusan hubungan kerja.
(BACA JUGA: Gara-gara Pelihara 'Tuyul', Sopir Taksi Online Malah Diamankan Polisi!)
Istilah "tuyul" belakangan memang marak menjadi perbincangan.
"Tuyul" pada ojek online adalah kecurangan di mana driver menggunakan aplikasi " fake GPS" untuk mendapat penumpang meski berada jauh dari lokasi.
Tentu ini merugikan konsumen karena mengacaukan estimasi waktu kedatangan driver.
Dengan menggunakan aplikasi tuyul, para mitra taksi maupun ojek online ini tak perlu repot-repot melayani pelanggan.
Mereka tinggal membuat order fiktif, lalu order tersebut diterima dirinya sendiri dengan akun lain.
Secara otomatis kendaraan yang terlihat pada GPS di aplikasi bergerak seolah-olah tengah melayani penumpang.
Artikel ini sudah dipublikasikan di kompas.com dengan Begini Cara Go-Jek agar Mitra Tidak Pakai "Tuyul"