Rahasia Optimalisasi Transmisi Otomatis Konvensional 4-Percepatan

Dwi Wahyu R. - Rabu, 14 Maret 2018 | 11:51 WIB

Tombol overdrive di transmisi otomatis Nissan Grand Livina (Dwi Wahyu R. - )

GridOto.com-Mobil dengan transmisi otomatis konvensional (dengan torque converter) 4-percepatan atau 4-speed banyak terdapat di Indonesia.

Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, dan Mitsubishi Xpander merupakan sebagian contohnya.

Sayangnya, hanya sedikit pemilik mobil transmisi otomatis konvensional yang bisa mengoptimalisasi kemampuan transmisinya.

Contohnya hanya memanfaatkan posisi D (Drive) saja untuk seluruh kondisi jalan (tanjakan, turunan), kondisi lalu lintas (lancar, macet, konstan di jalan tol), dan manuver berkendara (menyalip, mengerem).

Akibat aplikasi tersebut munculah komentar bahwa transmisi otomatis mobilnya tidak responsif, lemah di tanjakan, sulit menyalip atau tidak memiliki engine brake di jalan menurun.

Padahal hal tersebut terjadi karena pemilik mobil tidak mengoptimalkan transmisi otomatisnya.

(BACA JUGA: Terlihat Keren Sih, Tapi Dampak Negatifnya Gede Banget)

Mobil dengan transmisi otomatis konvensional umumnya hanya menyediakan pilihan L atau 1, 2 dan D (Drive) untuk menjalankan kendaraan.

Ditambah P (Parking) dan R (Reverse) untuk fungsi parkir dan mundur.

Bila anda beranggapan L atau 1 hanya digunakan pada jalan menanjak karena merupakan gigi 1 dan angka dua adalah posisi di gigi 2, hal itu tak sepenuhnya benar.

L atau angka 1 memang diperuntukkan jalan menanjak curam atau kecepatan rendah.

(BACA JUGA: Kekasihku, Kenalkan Ini Namanya Rechipping Atau Chip Upgrade)

Pasalnya, transmisi akan mengunci di gigi 1.

Sementara itu angka 2 menandakan gigi yang dapat beroperasi adalah 1 dan 2.

Sementara posisi tuas di D dengan overdrive (O/D) dimatikan (Off) itu menandakan gigi yang bekerja adalah 1, 2 dan 3.

Bila overdrive diaktifkan (On), maka seluruh perbandingan gigi transmisi (1, 2, 3, 4) digunakan secara otomatis.

Saat tombol diaktifkan, transmisi akan memindah gigi bila telah mencapai kecepatan tertentu.

(BACA JUGA: Ini Indikasi Kebocoran Oli Transmisi Di Mobil Anda)

Biasanya antara 50­-60 km/jam, tergantung bobot muatan yang diangkut.

Dengan mengaktifkan overdrive, Anda akan melaju dengan menggunakan gigi tertinggi.

Cara ini bisa membuat penggunaan bahan bakar menjadi lebih efisien saat melaju konstan.

Hal itu karena putaran mesin menjadi lebih rendah pada kecepatan tinggi.

Ketika melaju dengan kecepatan konstan di jalan bebas hambatan, sebaiknya aktifkan tombol overdrive.

(BACA JUGA: Mending Kebanyakan Cinta Atau Kebanyakan Isi Oli Mesin Mobil?)

Namun, bila Anda ingin mendapatkan efek engine brake di jalan menanjak atau hendak menyalip, Anda jangan mengaktifkan atau menggunakan overdrive (O/D Off).

Pasalnya, kalau overdrive hidup, putaran mesin terlalu rendah dan akan mengurangi kecepatan berakselerasi.

Anda juga bisa menonaktifkan overdrive jika membutuhkan engine brake di jalan menurun.

Oh ya, jika pada posisi overdrive mati dan Anda membutuhkan akselerasi lebih cepat lagi, pindahkan saja tuas transmisi ke posisi gigi 2.

Dengan cara ini akselerasi yang dihasilkan bisa lebih cepat.

(BACA JUGA: Apakah Oli Mesin Mobil Bisa Kadaluarsa?)

Atau bisa juga dilakukan dengan cara kickdown atau menekan pedal gas dalam-dalam.

Namun, beberapa mobil memiliki reaksi perpindahan gigi yang lamban.

Padahal Anda membutuhkan respons yang cepat.