GridOto.com- Pengujian dilakukan Mazda terhadap performa kendaraannya melingkupi seluruh aspek dan kondisi.
Salah satunya teknologi All Wheel Drive (AWD) yang diuji saat winter test di Kenbuchi Proving Ground, Senin (5/3).
Selama satu hari penuh, GridOto.com diundang PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai distributor Mazda melakukan beragam pengetesan. Mulai pengereman, pengendalian serta aksi gymkhana
(BACA JUGA : Jasa Marga: Ganjil- Genap di Tol, Supaya Warga Bisa Naik Bus Premium)
"Semua dilakukan di salju. Nanti rasakan perbedaan 2WD dan AWD i-ACTIV teknologi terkini dari Mazda," ungkap Fedy Dwi Parileksono, Head of Public Relation PT EMI.
Pengujian pertama melakukan pengetesan dengan Mazda3 2WD, Gridoto.com melakukan adaptasi tes di salju dengan mobil berpenggerak roda depan ini.
Kecepatan dipacu normal sekitar 30 km/jam.
Setelah itu, baru melakukan pengetesan dengan kecepatan lebih tinggi yakni 60 km/jam.
Saat start gas disentak terasa gejala slip pada setir.
Saya harus menjaga posisi setir agar tetap lurus.
"Itu terjadi karena penggerak hanya terdapat di roda depan saja. Distribusi torsi di keempat roda tak merata. Hanya di depan saja," ungkap Yasushi Yagi, Asisstant Manager, Power train development Division Drive train development department Mazda Motor Corporation.
Lalu, saat menikung terasa gejala slip, mobil sulit dikendalikan dan terasa ngebuang keluar.
"Ibarat orang berjalan dengan satu kaki, seperti menyeret. Di mobil dalam kondisi ekstrem dengan 2WD pasti alami slip," jelas Yagi-san.
Lalu saya menjajal tipe dengan varian berbeda yakni AWD i-ACTIV.
Saat gas disentak, gejala slip di setir yang dialami ketika menggunakan 2WD jauh berkurang.
Ini disebabkan sensor i-ACTIV membaca lingkungan atau kondisi jalan yang licin, sehingga secara otomatis mengaktifkan torsi keempat roda secara proporsional.
Begitu juga ketika masuk tikungan, gejala slip jauh berkurang dibanding tipe 2WD.
Gejala slip tetap ada karena kondisi permukaan salju memiliki koefisien gesek terendah dibanding tipe jalan lain.
Artinya pengetesan dilakukan dalam keadaan ekstrem.