Motor Fairing Sering Disebut Ninja, Padahal Jenis Fairing Motor Ada Banyak Lho!

Ditta Aditya Pratama - Senin, 26 Februari 2018 | 16:29 WIB

Kawasaki Ninja ZX-10R Anniversary 30th (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Entah beneran enggak tahu atau cuma sengaja trolling, mungkin kamu sering menemukan postingan di media sosial orang yang bilang motornya Ninja, tapi ternyata bukan.

Biasanya Yamaha R25, Suzuki GSX-R150, Yamaha R15, atau motor fairing lain yang jadi korban salah identitas.

Tapi GridOto enggak mau ngebahas soal kenapa motor fairing jadi suka disebut Ninja.

Mending bahas jenis-jenis fairing yang ada di motor saja biar kamu jadi makin pinter, hehehe...

Yuk disimak deh sampai habis tulisannya, jangan dibaca cuma halaman pertama saja ya, nanti ibarat abis makan tapi enggak minum, ada rasa gimana gitu...

(BACA JUGA: Hasil Test Ride Lengkap All New Kawasaki Ninja 250 Dipakai Harian)

1.Full Fairing

Agun/GridOto.com
Full fairing menutupi seluruh sisi motor

Desain fairing yang satu ini bentuknya menutupi sisi kanan kiri motor.

Fairing inilah yang paling umum dan paling dikenal.

Kalau ke toko aksesoris motor dan bilang mau pasang atau beli fairing, seringnya fairing model ini yang ditawarkan.

Jenis fairing ini biasanya ditemukan di motor dengan performa tinggi seperti motor MotoGP, WSBK, dan motor-motor superbike.

Tapi motor-motor dengan cc kecil pun ada yang pakai fairing ini seperti Suzuki GSX-R150, Yamaha R15, Honda CBR150R, hingga Kawasaki Ninja RR.

Nah motor-motor yang model full fairing inilah yang sering dipanggil Ninja, hehehe...

(BACA JUGA: Niat Banget Sih! Sampai Begini Tim MotoGP Riset Fairingnya)

2. Half Fairing

MCN
Hal Fairing Fazer 600

Desain fairing yang satu ini akan tampil setengah dari desain full fairing.

Kenapa disebut half fairing karena memang tidak menutupi seluruh sisi motor seperti full fairing.

Biasanya hanya melindungi bagian depan dengan windscreen serta bagian bawah tangan sampai atas blok mesin.

Tetapi fairing tidak menutupi bagian mesin.

Contohnya di motor Bajaj Pulsar 220, Honda CB400 Bol d'Or dan Yamaha Fazer 600.

(BACA JUGA: Balapan Sih, Tapi Gak Gini Juga Kali.. Yuk Kenal Lebih Dekat dengan Balap Sidecar)

3. Quarter Fairing

Triumph Rat
Biasanya cuma disebut kedok lampu, padahal ini termasuk fairing

Bisa dibilang fairing ini lebih irit lagi dibanding half fairing.

Desain quarter fairing hanya memiliki bagian wind screen dan juga sedikit fairing pada sekeliling wind screen.

Jadi malah suka dibilang kedok lampu aja nih.

Fairing ini punya istilah lain yaitu bikini fairing dan sering ditemukan di motor-motor lawas atau motor custom.

(BACA JUGA: Belum Banyak yang Tahu, Ini Motor Pertama yang Bikin Pelek Palang jadi Ngetren!)

4. Belly Pan Fairing

Ducati ms
Belly pan fairing biasanya cuma disebut shroud sama undercowl aja

Biasanya lebih dikenal sebagai shroud dan undercowl, ternyata itungannya fairing juga lho!

Desain fairing satu ini tidak jauh berbeda dengan quarter fairing.

Hanya saja terdapat penambahan pada bagian bawah widscreen yang berfungsi sebagai pengalir udara ke bagian mesin.

Jenis juga sebenarnya sering ditemui di motor-motor Indonesia.

Contohnya di Yamaha V-Ixion R atau pada Suzuki GSX-S150

(BACA JUGA: Penasaran dengan Motor Terberat di Dunia? Sadis Nih, Pakai Mesin Copotan Tank!)

5. Dustbin Fairing

classicdriver.com
Dustbin fairing

Mungkin ini jenis fairing yang paling tidak lazim.

Bentuk fairing yang satu ini lebih mirip moncong pesawat terbang.

Wajar saja sebab fairing ini memang sudah tidak digunakan di masa sekarang.

Soalnya dengan fairing seperti ini sudut stang untuk berbelok jadi terlalu sedikit.

Fairing model ini dapat ditemukan di motor-motor balapan lawas.

(BACA JUGA: Mau Tahu Komentar Menteri-Menteri Jokowi Setelah Jajal Langsung Mobil Listrik Mitsubishi Outlander PHEV?)

Jadi makin paham kan kalau fairing motor itu ada banyak jenisnya.

Bahkan motor yang cuma pakai kedok lampu atau shroud saja sudah sah tuh dibilang motor fairing.

Share ke temen kamu yang belum tahu deh jenis-jenis fairing motor ini!

 

Sebagian bikers pasti ada yang senang bereksperimen untuk perawatan motor, seperti mencoba pakai oli mesin mobil. Dijelaskan Totok Subagyo, Brand Small Engine Oil Manager PT Pertamina Lubricants, sebenarnya tidak ada larangan menggunakan oli mesin mobil untuk motor. Mesin motor dibedakan dari sistem kopling, kalau di motor matik kopling kering, sedangkan manual, kopling basah atau terendam oli. Jadi oli mesin mobil boleh digunakan di motor, asalkan spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan mesin. Misalkan spesifikasi SAE pada oli motor matik dan mobil sama-sama 10W-40, berarti itu bisa digunakan. Udah paham kan mas bro? Yuk kunjungi GridOto.com (klik link di bio) #oli #olimesin #olimobil #olimotor #gridoto #kompasgramedia #otomotif #duniaotomotif #otomania #motorplus #motorplusonline #jip #otomotifweekly #kompasotomotif #gridnetwork

A post shared by GridOto (@gridoto) on