GridOto.com - Honda Verza baru versi 2018 akhirnya diluncurkan dan bikin kaget karena kini mengusung nama CB, jadi CB150 Verza.
Walah, lalu apa bedanya jika dibandingkan dengan versi sebelumnya?
Yuk langsung dilihat dari dekat, sekaligus mencoba motor yang harganya gak sampai Rp 20 juta (OTR Jakarta).
Kami mencobanya di area test ride yang disediakan PT Astra Honda Motor (AHM) tepat selepas launching, enggak terlalu besar tapi cukup lah untuk merasakan impresi perdananya.
Oiya, harga dipasarkan Rp 19.950.000 untuk tipe Cast Wheel dan Rp 19.300.000 untuk Spoke Wheel.
Desain
Bentuknya, secara garis desain masih mirip model sebelumnya, perbedaan mencolok ada pada lampu depannya yang kini jadi bulat.
Desainnya, sengaja diposisikan rendah jadi mirip headlamp modifikasi anak klub Honda Tiger, MegaPro hingga Verza yang doyan turing.
Reflektornya model kristal dan ada lampu senja warna kuning, sedang seinnya juga lebih kecil.
Sein belakang juga sama, lebih kecil agar enggak gampang nyangkut saat pembonceng turun dari jok.
Lampunya, semua masih pakai bohlam, 2018 belum LED? Hehe.. Tentunya karena harga sob!
Selebihnya paling hanya desain cover knalpot yang tampak lebih sporti.
Perubahan lain yang paling mencolok adalah speedometer kini sudah digital, desainnya mirip panel informasi pada Honda CRF150L dan Honda BeAT Street.
Oiya, motor ini punya dua tipe, Cast Wheel dan Spoke Wheel. Tipe Cast Wheel hadir dengan pilihan warna Masculine Black, Bold Red, dan Macho Silver. Sementara Spoke Wheel hadir dengan warna Masculine Black.
Fitur
Dengan harga kurang dari Rp 20 juta, CB150 Verza ini dibekali beberapa fitur unggulan. Ingat ya hanya beberapa, enggak banyak.
Paling utama tentu saja panel indikator digital, informasinya sedikit saja, hanya ada speedometer, odometer dengan dua tripmeter dan fuelmeter.
Tanpa takometer ya bro, sama seperti speedometer Verza sebelumnya.
Fitur lainnya, ada secure key shutter atau pengaman kunci bermagnet mirip motor sport Honda lainnya.
Tutup tangki bensin dengan desain baru yang terlihat lebih tangguh, tapi model lama tanpa engsel.
Di bawah jok, ada ruang kecil untuk menyimpan tool kit atau lap.
Selebihnya, malah banyak minusnya, seperti belum dilengkapi dengan engine cut off, saklar lampu dim atau bandul stabilizer di ujung setang.
Riding Position
Nah, ini yang kami suka dari motor CB150 Verza, posisi duduknya nyaman banget!
Joknya lebar, meski enggak terlalu empuk tapi cukup menjadi alas bokong dengan sempurna.
Tinggi joknya hanya 773 mm, reporter GridOto dengan tinggi hanya 168 cm pun masih sangat nyaman, kaki hampir menapak sempurna.
Setangnya tinggi dan rasanya agak sedikit lebih mundur sehingga terasa dekat, sedang pijakan kakinya mengingatkan pada MegaPro series, posisinya maju jadi sangat nyaman.
Dengan segitiga berkendara seperti ini, badan jadi sangat tegak sehingga pundak dan punggung terasa santai.
Handling
Dipakai riding, suspensi depannya terasa empuk dan sangat nyaman, sedang yang belakang memang agak keras.
Rasanya suspensi Showa-nya ini memang didesain untuk membawa beban berat, biar enggak gampang mentok bro!
Tapi tenang, buat yang mau bantingan suspensi lebih lembut, sokbreker ganda dari Showa ini punya 5 setelan spring adjuster.
Dipakai bermanuver, rasanya cukup ringan dan mudah, selain memiliki jarak sumbu roda hanya 1.318 mm, tentunya juga didukung bobot yang sangat ringan yaitu 129 kg (tipe cast wheels).
Sedang untuk menikung di kecepatan sedang, karena trek di area test ride punya aspal mulus, rasanya stabil-stabil saja.
Hanya ketika melakukan pengereman keras, suspensi depan terasa langsung menukik karena karakternya empuk, semoga saja di jalanan rusak enggak gampang bottoming atau mentok.
Performa
Mesinnya tak ubahnya Honda Verza versi sebelumnya, bedanya cuma sedikit saja.
Paling signifikan adalah perubahan seting di injeksi bahan bakar dan ECU-nya, lalu berbeda crank case karena kini ada dudukan untuk speed sensor, alhasil kabel speedometer di roda depan pun hilang.
Mesin ini memiliki spesifikasi satu silinder SOHC 2 klep tanpa radiator.
Diameter x langkahnya, 57,3 x 57,8 mm powernya diklaim 9,59 kW atau 12,86 dk di 8.500 rpm. Sedang torsinya, 12,73 Nm di 6.000 rpm.
Semua tercapai di putaran mesin rendah, wajar jika gas sedikit saja motor langsung ngacir.
Tenaga bawahnya merata sampai ke putaran tengah, tapi atasnya biasa saja.
Dengan karakter seperti ini, wajar jika klaim konsumsi bensinnya bisa irit banget, Honda mengklaim mampu mencapai 46.3 km/liter (EURO 2) dan 43.5 km/liter (EURO 3) berdasarkan hasil metode ECE R40.
Wow, harus kita buktikan di sesi test ride ya!
Data Spesifikasi
Tipe mesin : 4 langkah, SOHC, Satu Silinder
Sistem suplai bahan bakar : PGM-FI (Programmed Fuel Injection)
Diameter x langkah : 57,3 x 57,8 mm
Tipe tranmisi : 5 Tingkat Kecepatan
Rasio kompresi : 9,5:1
Daya maksimum : 9,59kW (13,04 PS) / 8.500 rpm
Torsi maksimum : 12,73 Nm (1,30 kgf.m) / 6.000 rpm
Tipe starter : Pedal dan Elektrik
Tipe kopling : Manual, Multiplate, Wet Clutch
Sistem pendingin mesin : Pendingin Udara
Pola perpindahan gigi : 1-N-2-3-4-5
Tipe rangka : Diamond Steel
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Adjustable Dual Rear Suspension
Ukuran ban depan : 80/100 - 17 M/C 46P (CW: Tubeless dan SW: with Tube)
Ukuran ban belakang : 100/90 - 17 M/C 55P (CW: Tubeless dan SW: with Tube)
Rem depan : Cakram Hidrolik, Piston Ganda
Rem belakang : Teromol
Panjang x lebar x tinggi : 2.056 x 742 x 1.054 mm
Tinggi tempat duduk : 773 mm
Jarak sumbu roda : 1.318 mm
Jarak terendah ke tanah : 156 mm
Curb weight : 129 kg (Cast Wheel), dan 128 kg (Spoke Wheel)
Kapasitas tangki bahan bakar : 12,2 Liter
Kapasitas minyak pelumas : 1,0 Liter (Penggantian Periodik)
Tipe baterai atau aki : MF Wet 12V 3.5Ah
Sistem pengapian : Full Transisterized
Tipe busi : NGK CPR9EA-9