GridOto.com-Mazda CX-7 milik Rachmat Rionaldi Kartaatmadja mengalami overheat saat pulang dari Bandung di Tol Purbaleunyi (11/2).
Mesin Mazda CX-7 ini berasap dan indikator temperatur mesin pun menunjukan suhu yang panas.
Petugas Jasa Marga yang menolong menambahkan air ke dalam radiator Mazda CX-7 tersebut, tapi air keluar lagi dari bawah radiator.
Mobil dibawa ke bengkel Mazda Bekasi dan estimasi biaya perbaikannya mencapai Rp 147 juta.
Besarnya biaya perbaikan ini karena Mazda CX-7 ini menjalani penggantian mesin.
(BACA JUGA: Baru Sehari Servis di Bengkel Resmi, Mazda CX-7 Overheat di Tol Purbaleunyi)
Banyak faktor yang menyebabkan mesin mobil panas berlebih atau overheat.
Radiator merupakan salah satu komponen dalam sistem pendinginan air (water cooling system) di mesin mobil.
Tugas radiator adalah mendinginkan water coolant atau radiator coolant.
Dalam mendinginkan cairan pendingin mesin, radiator dibantu oleh kipas atau fan.
“Jadi, fan ini diperintah oleh sensor, dan sensor diperintah oleh ECU,” ujar Taqwa Surya Swasono Tuner Garden Speed di kawasan Cilandak Timur, Jakarta Selatan kepada GridOto pada Januari lalu.
Ketiga rangkaian inilah yang menjadi ujung tombak, dalam sistem pendinginan di mesin mobil.
(BACA JUGA: Wow, Pemilik CX-7 Overheat Dikenakan Biaya Perbaikan Sampai Rp 147 Juta)
“Misalnya, fan tidak rusak, tapi karena sensornya rusak sehingga fan tidak hidup, jadinya overheat,” jelas Taqwa.
Hal itu dikarenakan, sensor switch fan yang sudah lemah, sehingga motor fan hidup tapi tidak sesuai waktunya.
“Atau fan tidak rusak, sensor pun berfungsi, tapi ECU-nya bermasalah, bisa overheat,” imbuhnya.
Jadi banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya overheat.
“Atau bisa juga semuanya bagus, tapi koneksinya sudah jelek dan kotor, bisa menyebabkab overheat,” ungkap Taqwa lagi.
(BACA JUGA: Pemilik Mazda CX-7 Overheat Merasa Keberatan Dengan Biaya Perbaikan)
“Banyak faktor yang menyebabkan overheat, sayangnya pekerjaan seperti itu sudah pasti orang bengkel yang mengerjakan,” kata Taqwa lagi.
“Biasanya orang mengira, suhu di indikator naik, tiba-tiba turun, hal itu juga patut diwaspadai,” papar Taqwa.
"Padahal itu, bisa saja karena sensor tidak lagi membaca temperatur karena air radiator yang habis, karena terjadi kebocoran," tutup Taqwa.