GridOto.com – Transmisi otomatis CVT semakin naik pamor setelah beberapa produsen mulai mengaplikasi sistem transmisi tanpa roda gigi tersebut.
Selain nyaman dari sisi penggunaan, perawatan sistem transmisi ini diklaim tak berbeda jauh dengan transmisi otomatis tipe torque converter.
(BACA JUGA: Belum Ada Program Khusus, Tapi Ini Strategi Honda di Tahun 2018)
“CVT sama saja dengan matik konvensional, enggak terlalu beda jauh dari sisi perawatan,” kata Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director HPM.
Menurut Jonfis, perawatannya hanya cukup dengan penggantian oli transmisi dan oli CVT.
“Cuma tergantung harga olinya, ada yang murah dan yang agak mahal, itu yang jadi beda,” sebutnya.
Proses penyaluran tenaga pada transmisi CVT juga diklaim lebih halus dibanding matik tipe konvensional.
“Karena dia enggak banyak bergesek, makanya sampai sekarang tergolong halus dan belum ada laporan selip,” ungkap Jonfis.
Seperti diketehui sebelumnya, Honda bisa dibilang pelopor transmisi CVT di Indonesia.
Pada tahun 2003, untuk pertama kalinya transmisi CVT untuk mobil dibuat langsung di sini.
Saat itu Honda City yang pertama kali merasakan manfaat dari transmisi yang menggunakan puli dan belt sebagai penggerak.
(BACA JUGA: Honda: Mesin Turbo Akan Hadir Sebanyak Mungkin)
Selain karena nyaman dalam penggunaannya, transmisi CVT ternyata juga bisa memberikan efek positif terhadap konsumsi bahan bakar.
“CVT itu konsumsi BBM-nya lebih irit dan bisa menghasilkan tenaga lebih besar dibanding matik konvensional,” sebut Jonfis.
Setidaknya kombinasi tersebut yang GridOto.com rasakan dalam test drive Honda BR-V di acara The Braver Journey pada 13–14 Februari 2018 lalu.
BR-V varian Prestige CVT yang kami coba ternyata cukup tangguh untuk dibawa ke medan curam di kawasan Kamojang, Jawa Barat.
Kombinasi tanjakan serta tikungan di sepanjang jalan mudah saja dilahap BR-V yang mengusung mesin 1.500 cc i-VTEC bertenaga 120 dk dan torsi 145 Nm.
Meski pedal gas kerap diinjak habis di sepanjang perjalanan, ternyata konsumsi bahan bakarnya masih tergolong irit.
Dengan rute beragam dari Jakarta menuju Garut yang melewati macet, jalan tol yang panjang, jalan pedesaan yang rusak, hingga tanjakan curam.
(BACA JUGA: Apa Untungnya Honda Indonesia Menjual CR-V Diesel?)
BR-V yang GridOto.com coba ternyata masih sanggup raih konsumsi bahan bakar rata-rata 14,4 km/liter.
Dengan hasil ini anggapan kalau transmisi CVT kurang bertenaga, bahkan di medan curam sekalipun tak terbukti.