GridOto.com - Salah perusahaan tranportasi online Uber rugi besar-besar tahun lalu.
Uber Technologies membukukan kerugian sebesar 4,5 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 61,2 triliun per kuartal IV 2017.
Angka tersebut lebih besar 61 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Per Desember 2016, Uber mencatatkan kerugian sebesar 2,8 miliar dollar AS.
(BACA JUGA: Parah, Bocah Ini Dibiarkan 'Nyetir' Sebuah Bus, Lihat Videonya)
Meskipun demikian, pada kuartal IV 2017, kerugian Uber mengerucut dari 1,46 miliar dollar AS pada kuartal III 2017 menjadi 1,1 miliar dollar AS.
Mengutip CNBC, Rabu (14/2/2018), pendapatan Uber tercatat meningkat 14 persen menjadi 11,1 miliar dollar AS pada tahun 2017.
Pada tahun sebelumnya, pendapatan Uber mencapai 9 miliar dollar AS.
Uber mengakhiri tahun 2017 dengan kas sebesar 6 miliar dollar AS.
Angka tersebut lebih rendah 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Uber tidak wajib melaporkan kinerja keuangannya.
Walaupun demikian, sejak beberapa bulan terakhir Uber secara teratur melaporkan capaian keuangannya kepada publik dan investor.
Bloomberg mewartakan, pada bulan lalu, SoftBank Group Corp memimpin investasi sebesar 9,3 miliar dollar AS untuk Uber.
Aksi korporasi ini membuat SoftBank menjadi pemegang saham terbesar perusahaan yang berkantor pusat di San Francisco tersebut.
SoftBank berasumsi bahwa akan semakin banyak orang yang bepergian dengan sarana transportasi yang dipesan melalui aplikasi ketimbang mengemudi kendaraan sendiri.
Selain itu, SoftBank juga optimis Uber akan menemukan solusi untuk menangani kerugian yang diderita.
Laporan keuangan tersebut menunjukkan bahwa Uber terus meningkatkan pendapatan sambil menciptakan progres dalam menurunkan kerugian.
Artikel sudah ditayangkan Kompas.com dengan judul Tahun 2017, Uber Rugi Rp 61,2 Triliun