GridOto.com - Sulit mendapatkan pembalap yang bisa menggantikan sosok juara dunia sembilan kali di semua kelas MotoGP, Valentino Rossi.
Begitulah kata mantan manajer Valentino Rossi dan Yamaha yang sekarang menjadi manajer tim Ecstar Suzuki, Davide Brivio.
Davide Brivio salah satu orang penting yang berhasil merekrut Valentino Rossi dari Honda setelah musim 2003.
Dengannya, nama Valentino Rossi semakin bersinar di dunia MotoGP.
(BACA JUGA:Terungkap! Ini Alasan MotoGP Tidak Pakai Komunikasi Radio Kayak F1)
Setelah 20 tahun di Yamaha, seusai musim 2010, Davide Brivio keluar dari Yamaha bersamaan dengan hengkangnya Valentino Rossi ke Ducati.
Di Suzuki, Davide Brivio berhasil mengorbitkan nama pembalap muda Maverick Vinales.
Sayangnya, di 2017 Maverick Vinales malah meninggalkan Brivio dan memilih ke Yamaha.
Langkah Yamaha merekrut Maverick Vinales adalah salah satu cara mengantisipasi pensiunnya Valentino Rossi.
Performa Vinales di atas motor cukup meyakinkan dan bisa saja menjadi juara dunia selanjutnya.
Ini adalah upaya positif dari Yamaha.
"Dari sudut pandang olahraga, kupikir Yamaha sudah meregenerasi dengan adanya Vinales setelah Valentino Rossi," kata Davide Brivio, dikutip GridOto dari MotoMatters.
(BACA JUGA:Bocah NTT Ini Bakal Bikin Ngakak Valentino Rossi dan Komentator MotoGP, Tonton Aksinya!)
Namun, sangat sulit mencari sosok Valentino Rossi dari segi lain, misalnya popularitas, karisma, pemasaran, dan aspek lainnya.
Susah bagi Maverick Vinales, maupun pembalap lain, untuk mendekati apa yang terlihat dari Rossifumi.
"Dari sudut pandang fan, karisma, pemasaran, image, apapun, Rossi ya Rossi, sangat sulit mendapat sesuatu seperti ini, tidak mungkin" sambung Brivio.
Kembali lagi, tidak hanya masalah itu saja, pembalap pengganti itu juga harus bisa konsistend dan menang banyak balapan.
"Tentu saja Rossi punya banyak fans karena rendah hati, menyenangkan, baik, tapi kurasa tidak boleh lupa bahwa dia punya banyak penggemar juga karena dia menang banyak balapan," ungkapnya.