GridOto.com - Segmen mobil low cost green car (LCGC) memang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki kendaraan roda empat dengan harga terjangkau.
Nyatanya tidak hanya ada di zaman modern, mobil murah juga pernah hadir di masa lalu pada era kolonial Belanda.
Pada masanya, mobil murah tersebut memiliki bentuk terbuka, menggunakan tiga roda, mesin di depan, dan kursi pengemudi layaknya kusir delman.
Hanya segelintir orang saja yang dapat menikmati duduk manis di kendaraan bermesin itu.
Mobil masih menjadi barang langka yang digunakan oleh orang kaya Eropa ataupun para pedagang China. Sedangkan sisanya masih mengandalkan kereta kuda.
Seiring berjalannya waktu dominasi dokar, sado, delman, gerobak, cikar, dan kossong mulai pudar. Di saat bersamaan lonjakan jumlah mobil meningkat drastis. Tercatat banyak merek mobil Eropa yang mengaspal jalanan Surabaya saat itu.
Mobil dengan merek Ford, Chrysler, dan Dodge banyak berkeliaran. Tentu saja kendaran-kendaran ini adalah hasil impor atau completely built-up (CBU), yang bahkan tidak drakit di Hindia Belanda atau Indonesia saat itu.
Sampai pada akhirnya, kereta kuda yang masih melintas bersama dengan mobil yang mulai menjamur justru menimbulkan permasalahan baru.
Kecelakaan mobil dengan kereta kuda kerap terjadi dan mengakibatkan kuda-kuda mati. Hal ini diperparah dengan bau semerbak kotoran hewan ini yang menyelimuti penjuru kota.
Dari situlah kemudian timbul wacana untuk membatasi ruang gerak kereta kuda dengan menghadirkan mobil murah.