Tak Pernah Balapan, Ini Proyek Terlarang Yamaha Untuk Kalahkan Valentino Rossi dan NSR500-nya

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 4 Februari 2018 | 14:04 WIB

Yamaha YZR500 tahun 2001 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Pada periode 90-an sampai awal 2000-an, Honda jadi pabrikan tak terkalahkan di MotoGP.

Kejayaan Honda di era itu dibawa oleh pembalap mereka yang dominan dari Mick Doohan pada 90-an dengan Honda NSR500-nya.

Kemudian pada tahun 2000, Honda merekrut Valentino Rossi hingga jadi juara pada periode 2001 sampai 2003.

Valentino Rossi masih bisa sukses pada saat pergantian regulasi mesin dari 2-tak menjadi 4-tak setelah tahun 2001.

(BACA JUGA:Ini Perbedaan Valentino Rossi dan Marc Marquez Versi Legenda MotoGP)

Motor NSR500 legendaris milik Honda saat itu identik dengan forward crankshaft, sedangkan Yamaha ada counter-rotating cranks yang arah putaran crank-nya berkebalikan dengan arah putaran roda.

Ternyata hal itu membuat beberapa masalah buat Yamaha terutama bagian depan ketika motor tiba-tiba kehilangan grip dan tergelincir di tikungan.

Arah putaran mesin yang berkebalikan membuat efek gyroscopic yang ditimbulkan motor dari putaran roda menjadi berkurang.

(BACA JUGA:Gokil! Gaji Baru Lewis Hamilton Bakal Bikin Melongo Valentino Rossi)

Untuk bendung Valentino Rossi dan Honda, Yamaha pernah lakukan pengembangan motor rahasia.

yamahamotogp
Max Biaggi (kiri) dan Carlos Checa (kanan) tahun 2001

Sekitar tahun 2000, dua pembalap mereka Carlos Checa dan Max Biaggi memulai proyek motor revolusioner untuk musim 2001.

Yamaha coba solusi teknis dengan meniru model forward crankshaft NSR500 milik Honda di tes rahasia di Brno saat itu.

(BACA JUGA:Wajib Disimak! Ini Perubahan Nama Tim Formula 1 Untuk Kompetisi 2018)

"Kami sudah kehilangan terlalu banyak musim (saat itu, red), jadi kami harus lakukan sesuatu," ungkap Masahiko Nakajima, bos Yamaha Motor Racing kepada MotorsportMagazine, seperti dikutip GridOto.com dari Tuttomotoriweb.com.

Tes motor itu ternyata membawa banyak sekali jawaban mengenai masalah yang dialami oleh Yamaha.

"Tes itu mengajari kita banyak sekali hal," ungkapnya.

Namun motor rahasia tersebut ternyata belum pernah ikut balapan satu Grand Prix pun.

Masahiko Nakajima memberi penjelasan mengapa demikian.

"Di sana ada beberapa aspek positif dan aspek negatif, tapi kami memutuskan bahwa akan bagus untuk lanjutkan proyek dimana kami lebih berpengalaman dari hal itu," ujarnya menjelaskan.

"Motor itu tidak berkembang banyak untuk temukan solusi baru," Nakajima menerangkan.