Teknologi Artificial Intelligence Atur Lalu Lintas? Keren Juga Sob

Gagah Radhitya Widiaseno - Kamis, 1 Februari 2018 | 15:05 WIB

Ilustrasi Smart City (Gagah Radhitya Widiaseno - )

GridOto.com - Teknologi Artificial Intelligence (AI) memang sedang jadi hot topic di berbagai negara belahan dunia.

Bagaimana tidak, teknologi ini mampu menciptakan kecerdasan yang hampir mirip dengan apa yang dilakukan manusia pada umumnya.

Mulai dari bidang otomotif dengan berbagai mobil yang tertanam teknologi AI ini sampai dengan yang baru ini pengaturan lalu lintas dengan teknologi AI.

Seperti dilanisr GridOto.com melalui South China Morning Post, sebuah teknologi AI dapat mengatur sebuah lalu lintas di jalanan.

Salah satu perusahaan raksasa, Alibaba meluncurkan sebuah teknologi AI yang mampu mengatur lalu lintas di jalanan.

(BACA JUGA : Nissan Kembangkan Teknologi Autonomous Pakai Otak Manusia, Wew..)

Bekerja sama dengan Malaysia Digital Economy Coorporation, Alibaba menciptakan Malaysia City Brain.

City Brain adalah layanan Alibaba Cloud yang menggunakan big data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI) di atas infrastruktur cloud computing untuk mengolah aneka data dalam manajemen Smart City.

Pada penerapan awalnya, City Brain akan dipakai untuk mengatur lalu lintas.

Berbekal daya komputasinya yang besar, City Brain bisa mengoptimalkan arus lalu lintas dengan mengkalkulasi waktu yang diperlukan untuk mencapai tiap perempatan.

City Brain juga mampu menghasilkan rangkuman data yang terstruktur, misalnya volume dan kecepatan lalu lintas di lajur tertentu, untuk mengetahui apabila ada insiden yang menghambat para pengguna jalan.

(BACA JUGA : Video Teknologi Airbag Milik Hyundai, Beda dari yang Lain Nih)

Selain itu, City Brain juga bisa diintegrasikan dengan sistem keadaan darurat dan ambulans untuk mengkalkulasikan jalan tercepat, dan mengatur lalu lintas supaya kendaraan darurat bisa sampai secepat mungkin di tujuan.

Alibaba berencana mengembangkan AI City Brain hingga turut mencakup area-area lain di luar manajemen smart city, termasuk enterprise, startup, kewirausahaan, juga lembaga riset dan edukasi seperti universitas

Wah makin keren aja sob.

Kira-kira Jakarta jika menggunakan teknologi ini bakal berkurang tidak yak kemacetannya?