GridOto.com - Gerai Polaris melakukan pengujian menggunakan Kawasaki KLX150S yang masih gress, dengan tripmeter yang masih nol untuk dipadukan dengan produk CDI dan koil dari TK racing.
“Sengaja diuji agar konsumen mengerti betul kemampun produk TK Racing. Bukan hanya cerita,” tutur Rudi Setio dari Polaris sebagai distributor TK Racing di Kebun Jeruk III, Jakarta Kota.
Setiap item diuji sendiri-sendiri dan lewat kombinasi. Misalnya CDI terlebih dahulu, koil sendiri dan kemudian dikombinasikan keduanya.
“Setiap item dk-nya naik. Namun punya perbedaan pada karakter dk dan torsi. Ingat, pakai mesin standar, termasuk knalpotnya std,” ujar Ahak, mekanik senior yang ditugaskan menguji.
Agar adil, kondisi standar KLX150S harus didyno terdahulu, bahan bakar menggunakan Pertamax Plus.
KLX150S dari dealer ini hasilnya adalah 9,5 dk pada 7.458 rpm. Sedangkan torsi 10 Nm pada 5.307 rpm.
Dimulai dari CDI TK Racing yang diklaim memang model untuk trabas-trabasan, di grasstrack juga bisa.
“Ini CDI bikin limiter KLX150S tak berfungsi. Kamu gas di atas 10.000 rpm pun mau. Hasilnya sesuai klaim. Dyno menulis 11.4 dk pada 8.652 rpm atau naik 1,8 dk bro,” ujar Ahak.
Menurut Ahak, momen puntir maksimal lebih tinggi dari standar, tapi putaran mesin lebih rendah. Torsi 11 Nm/5.167 rpm.
Cukup baik untuk keperluan bertualang, tak perlu capek menaikan putaran mesin. Di grafik menunjukkan, sejak gas diputar tenaga sudah dapat.
Sekarang Koil TK Racing. Koil inibersifat universal alias semua motor boleh pakai.
Hasilnya di KLX150S tak beda jauh dapat 11.6 dk pada 8.364 rpm dan torsi 11.1 Nm pada 5.412 rpm.
Memang kalau dihitung lebih tinggi dari CDI dapat 2 dk. Hanya saja power band dari Koil TK lebih singkat. Kan limiter hanya sampai 10.000 rpm sesuai standar KLX.
Gabungan koil dan CDI TK Racing menghasilkan 12,5 dk/13.608 rpm.
Saat pengetesannya dari gigi satu samnpai top gear KLX150S, gabungan ini menghasilkan torsi maksimal pada 3.453 rpm. Terbilang redah bukan?
Torsi gabungan CDI TK dan Koil TK ini adalah 13,63 Nm atau naik 3 Nm dari standar, tapi didapat pada rpm sangat rendah.
Menurut Ahak, ini sebabnya disukai para pehobi garuk tanah yang doyan adventure dan trabas yang telah menggunakannya.
Pasalnya, mereka tak harus susah payah menaikan putaran mesin demi menggapai tenaga yang tepat dihendling.
CDI TK Racing dijual sekitar Rp 750.000 dan koil Rp 180.000 itu bila ditotal hanya Rp 900 ribu lebih.
Jika berminat bisa langsung menyambangi Polaris 51 Jl.Kebun Jeruk III No.51,Jaksarta Barat 11160 atau 081297859398/WA.