GridOto.com – Putaran gas stasioner motor yang sesuai tentunya akan membuat motor menjadi irit bahan bakar dan nyaman digunakan.
Oiya, ngomong-ngomong ada yang belum tahu apa itu putaran gas stasioner? Bagi yang belum yang tahu, putaran gas stasioner adalah kondisi mesin yang bekerja disaat throttle gas tidak diputar atau ditarik.
Oleh karena itu, setelan putaran stasioner motor tidak boleh sembarangan dan harus di-set secara akurat.
Lalu, berapa angka ideal putaran stasioner motor?
Terdapat 3 jenis putaran stasioner ideal, yakni khusus untuk tipe matik, cub atau bebek, dan sport.
Adapun untuk tipe matik, angka ideal putaran stasioner mesin adalah 1.700±100 rpm.
Tipe cub atau bebek angka idealnya 1400±100 rpm dan tipe sport adalah 1.600±100 rpm.
(BACA JUGA: Efek Membiarkan Putaran Gas Motor Tidak Stasioner)
"Idealnya putaran stasioner mesin tipe cub yaitu 1400±100 rpm, tipe matic 1700±100 rpm, dan sport 1600±100 rpm," kata Ribut Wahyudi, Kepala Mekanik Honda Bintang Motor, Cinere, Depok kepada GridOto.com (16/1).
Putaran stasioner yang tidak sesuai tentunya akan berdampak pada mesin motor.
"Dampaknya kalau putaran terlalu tinggi, masuk gigi pertama akan menyentak untuk tipe cub. Pada tipe matik dan termasuk tipe cub, kampas kopling gandanya tentu akan lebih boros," kata Dwi Wahyono, Technical Training Instructor Astra Motor Yogyakarta kepada GridOto.com (16/1).
Sedangkan jika membiarkan putaran stasioner terlalu rendah, akan menyebabkan sirkulasi oli menjadi tidak maksimal.
(BACA JUGA: Heran Kok Knalpot Ada yang Kembung Gini? Inilah Fungsi Si 'Megabomb')
"Putaran yang terlalu rendah akan mengakibatkan pengisian battery kurang maksimal, sirkulasi oli juga tidak maksimal, selain itu juga akan menyebabkan mesin mudah mati," kata Dwi Wahyono.
Jadi, putaran stasioner mesin yang ideal perlu juga diperhatikan agar performa motor tetap optimal ya, sob.